ALFIAN SANJAYA (2009) PENGARUH SUHU DAN VARIASI KETEBALAN SELIMUT TERHADAP BAJA TULANGAN POLOS PADA BETON BERTULANG PASCA BAKAR. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (191kB)
Bab I.pdf
Download (26kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (685kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (193kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (81kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (478kB)
Abstract
Kebakaran sering terjadi di Indonesia dan sebagian besar menimpa pada bangunan berangka beton bertulang. Beton merupakan bahan bangunan yang memiliki daya tahan terhadap panas relatif lebih baik dibandingkan dengan material bangunan lain seperti baja terlebih lagi kayu. Hal ini disebabkan karena beton merupakan bahan penyusun dari struktur bangunan dengan daya hantar panas relatif rendah, sehingga dapat mengurangi rembetan panas kebagian dalam struktur (baja tulangan) akibat kebakaran. Oleh karena itu selimut beton dirancang dengan ketebalan tertentu dimaksudkan melindungi baja tulangan dari temperatur yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tegangan dan modulus elastis baja tulangan pada beton bertulang yang mengalami perlakuan panas. Penelitian ini meggunakan baja tulangan polos diameter (d) 7,7 mm, variasi selimut beton 2 cm, 3 cm, 4 cm, dan 7 cm dengan mutu rencana beton (f’cr) 25 MPa. Benda uji yang digunakan berupa beton bertulang berbentuk balok dengan ukuran 60 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 20 cm yang dibakar pada suhu 9000 , kemudian didinginkan secara alami, setelah itu beton dibongkar dan diambil bajanya untuk diuji tarik. Hasi penelitian didapatkan tegangan leleh keseluruhannya mengalami penurunan pada selimut 2 cm, 3 cm, 4 cm, dan 7 cm berturut-turut sebesar 6,59 %, 2,14 %, 3,98 %, 0,74 %. Tegangan maksimum mengalami penurunan pada selimut 2 cm, dan 4 cm sebesar 4,01 %, 0,89 % sedangkan untuk selimut beton 3 cm dan 7 cm mengalami kenaikan sebesar 0,91 %, 0,73 %. Tegangan patah mengalami penurunan pada selimut 2 cm, dan 4 cm sebesar 4,18 %, 1,05 % sedangkan untuk selimut beton 3 cm dan 7 cm tegangan patah mengalami kenaikan sebesar 0,74 %, 0,52 %. Kemudian untuk modulus elastis baja tulangan mengalami penurunan pada selimut beton 2 cm, 3 cm, 4 cm sebesar 5,99 %, 12,07 %, 17,25 % sedangkan pada selimut beton 7 cm modulus elastis baja naik sebesar 0,17 % dari kondisi awal.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 08 Jul 2022 02:00 |
Last Modified: | 08 Jul 2022 02:00 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/11316 |