PERBEDAAN NILAI UJI FUNGSI PARU ANTARA KARYAWAN YANG BEKERJA DIRUANG PRODUKSI DAN KARYAWAN YANG BEKERJA DIRUANG ADMINISTRASI DI PT. PANDATEX (PANCA PERSADA MULIA TEXSTILE) KABUPATEN MAGELANG

WAHYU RIZKY (2011) PERBEDAAN NILAI UJI FUNGSI PARU ANTARA KARYAWAN YANG BEKERJA DIRUANG PRODUKSI DAN KARYAWAN YANG BEKERJA DIRUANG ADMINISTRASI DI PT. PANDATEX (PANCA PERSADA MULIA TEXSTILE) KABUPATEN MAGELANG. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (790kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (44kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (70kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (53kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (69kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (53kB)

Abstract

Lingkungan kerja diruang produksi industri tekstil dapat membahayakan kesehatan paru pekerja. Paparan debu byssinosis pada saluran nafas akan mengakibatkan berbagai perubahan patologis yang akan menurunkan faal paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan nilai uji fungsi paru antara karyawan yang bekerja diruang produksi dan karyawan yang bekerja diruang administrasi di PT. PANDATEX (Panca Persada Mulia Texstile) Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian descriptive-analytic dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah karyawan yang bekerja dibagian produksi (spinning) dan administrasi di PT. PANDATEX (Panca Persada Mulia Texstile) Kabupaten Magelang pada bulan Mei 2011. Sampel diperoleh sebanyak 68 orang, 32 orang dibagian produksi dan 36 orang dibagian administrasi. Penetapan sampel dilakukan secara memilih sampel sesuai dengan yang dikehendaki peneliti. Data diambil menggunakan uji statis dan dinamis dengan menggukan alat spirometer dan ashma-T. data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji MannWhitney Test.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa karyawan dibagian produksi mempunyai nilai uji fungsi paru statis (KV) banyak mengalami gangguan restruksi sedang (49%), sedangkan karyawan dibagian administrasi banyak mengalami gangguan restruksi ringan (42%). Untuk nilai uji fungsi paru dinamis (%FEV1) karyawan yang bekerja dibagian produksi banyak mengalami gangguan obstruksi berat (34%), sedangkan karyawan yang bekerja dibagian administrasi banyak yang normal (70%). Hasil tersebut berarti karyawan produksi memiliki nilai uji fungsi paru lebih besar. Untuk nilai signifikannya (p=0.000) atau (p<0.005) yang berarti ada perbedaan nilai uji fungsi paru yang signifikan antara karyawan produksi dan administrasi. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai uji fungsi paru antara karyawan bagian produksi dan administrasi.

Kata Kunci: Nilai uji fungsi paru ± byssinosis ± pabrik tekstil

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: NILAI UJI FUNGSI PARU - BYSSINOSIS - PABRIK TEKSTIL
Divisions: Fakultas Kedokteran > Keperawatan S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 05 Jul 2022 07:40
Last Modified: 05 Jul 2022 07:40
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/12355

Actions (login required)

View Item
View Item