PERBANDINGAN PENGARUH PENDEDAHAN PENGHARUM RUANGAN YANG BERBENTUK CAIR DAN GEL TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI KORNEA MATA PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS)

PAJAR SIGIT NUGROHO (2012) PERBANDINGAN PENGARUH PENDEDAHAN PENGHARUM RUANGAN YANG BERBENTUK CAIR DAN GEL TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI KORNEA MATA PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (162kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (69kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (223kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (104kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (223kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (56kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (365kB)

Abstract

Pengharum ruangan adalah campuran komplek senyawa organic, kimia beraroma, dan komponen fungsional lainnya yang mempunyai tujuan utama untuk memberikan aroma menyenangkan. Terdapat berbagai macam zat kimia dalam pengharum ruangan yang dapat mengganggu kesehatan seperti rokok . Pengharum ruangan dikatakan hampir sama dengan rokok dikarenakan banyaknya zat kimia yang hampir sama, dan merupakan pencemar udara. Pengharum ruangan lebih menyegarkan dan transparan jika dibandingkan dengan rokok yang berasap dan berbau tidak menyenangkan, sehingga mendorong masyarakat untuk menggunakan pengharum ruangan. Pengharum ruangan sangat berbahaya jika terdedah ke kornea dalam waktu yang cukup lama, sehingga penelitian tentang hal tersebut diperlukan. Desain penelitian ini adalah eksperimental dengan post-test only control group design. Penelitian dilakukan pada 18 ekor tikus putih, yang terbagi dalam 3 kelompok percobaan, kelompok kontrol negatif (tanpa didedahkan pengharum), kelompok perlakuan pengharum ruangan cair, dan kelompok perlakuan pengharum ruangan gel. Pada kelompok perlakuan dilakukan pendedahan pengharum selama 8 jam/hari selama 15 hari. Data diambil dengan mengukur ketebalan kornea di bawah mikroskop. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil uji post hoc menunjukkan adanya perbedaan ketebalan kornea yang signifikan antara kelompok pengharum ruangan gel dengan kontrol p=0,037 (p<0,05), dan antara kelompok pengharum ruangan cair dengan kontrol p=0,025 (p<0,05). Perbedaan yang tidak signifikan ditunjukkan oleh kelompok pengharum ruangan gel dengan cair p=0,631 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa pendedahan pengharum ruangan berpengaruh terhadap perubahan histologi kornea, namun tidak terdapat perbedaan pengaruh antara kedua bentuk pengharum ruangan yang digunakan.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: HISTOLOGI, KETEBALAN, KORNEA, PENGHARUM RUANGAN CAIR, PENGHARUM RUANGAN GEL, ZAT KIMIA
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 29 Jun 2022 04:09
Last Modified: 29 Jun 2022 04:09
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/13685

Actions (login required)

View Item
View Item