Intan Nadya Putri (2020) REPRESENTASI DISKRIMINASI GENDER PADA FILM KARTINI (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
![]() |
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (415kB) |
![]() |
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (273kB) |
![]() |
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (104kB) |
![]() |
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (244kB) |
![]() |
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (787kB) |
![]() |
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) |
![]() |
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text (Bab V)
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (316kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (206kB) |
![]() |
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (355kB) |
![]() |
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (480kB) |
![]() |
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Film merupakan media komunikasi yang awalnya bersifat sebagai media hiburan. Seiring berkembangnya zaman, fungsi film tidak hanya sebagai media hiburan, melainkan menjangkau lebih luas segmen sosial, kemudian film berpotensi untuk mempengaruhi khalayak banyak. Dengan demikian film mampu menyajikan sebuah realitas yang terjadi di masyarakat. Salah satu realitas sosial yang terjadi pada saat ini adalah diskriminasi gender yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Peran film dalam mempelopori diskriminasi gender memang harus dilakukan. Hal ini disebabkan karena media massa sebagai pembentuk opini, maka dibutuhkan pendekatan untuk memberitahu kepada masyarakat tentang diskriminasi gender. Terutama bagi perempuan yang lebih dominan menjadi korban diskriminasi gender. Film Kartini 2017 menceritakan bagaimana perempuan Jawa pada abad ke-18 terbelakang dalam segala hal, karena pada masa itu masyarakat Indonesia masih menganut budaya patriarki. Dalam beberapa adegan pada film memperlihatkan diskriminasi terhadap perempuan, contoh kecilnya ketika Kartini hendak berbicara dengan ayahnya, Sosroningrat harus terlebih dahulu sungkem dan Kartini haruslah duduk bersimpuh di lantai sedangkan Sosroningrat berada di atas kursi, hal ini jelas memperlihatkan posisi perempuan berada di bawah dari laki-laki. Berdasarkan latar belakang di atas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana representasi diskriminasi gender dalam film Kartini 2017 dan bagaimana Islam memandang kesetaraan gender. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan dokumentasi. Kemudian untuk menganalisis data, penulis menggunakan analisis semiotika Roland Barthes yang membagi semiotika menjadi dua tahapan yakni denotasi dan konotasi kemudian makna mitos yang menjadi ideologi dari pemaknaan denotasi dan konotasi tersebut. Hasil penelitian ini adalah: (1) terdapat 16 scene dalam film Kartini 2017 makna denotasi yang menggambarkan bentuk diskriminasi gender terhadap perempuan, bentuk diskriminasinya berupa subordinasi, marginalisasi, stereotip, dan kekerasan. (2) Makna konotasi diskriminasi gender dalam film Kartini 2017 adalah status perempuan selalu berada di bawah laki-laki, nasib perempuan bergantung kepada status ayah dan status suaminya. (3) Makna mitos dalam film Kartini 2017 adalah berkembangnya ideologi-ideologi patriartki dalam konstruksi pola pikir masyarakat Jawa.
Dosen Pembimbing: | Dr. Imam Suprabowo, S.Sos.I., M.Pd.I. | NIDN0513028702 |
---|---|
Item Type: | Thesis (S1) |
Divisions: | Fakultas Agama Islam > S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 13 Oct 2021 02:02 |
Last Modified: | 29 Oct 2021 07:31 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/1374 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |