Ismuhu Ahmad Najib (2020) KERJASAMA INDONESIA DAN ARAB SAUDI DALAM MENGATASI TERORISME DI ERA JOKOWI TAHUN 2014-2018. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
![]() |
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (467kB) |
![]() |
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (344kB) |
![]() |
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (97kB) |
![]() |
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (246kB) |
![]() |
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (317kB) |
![]() |
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (420kB) |
![]() |
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (347kB) |
![]() |
Text (Bab V)
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (178kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (270kB) |
![]() |
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (347kB) |
![]() |
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (993kB) |
Abstract
Tulisan ini mencoba mendiskusikan tentang kerjasama Indonesia dan Arab Saudi dalam mencoba melawan kejahatan-kejahatan terorisme baik dengan menggunakan pendekatan tradisional, dalam hal ini hard power, maupun dengan menggunakan pendekatan yang lebih modern atau soft power. Menurut David C. Rappoport, terorisme sendiri terbagi menjadi empat gelombang, dan kasus terorisme yang terjadi pada awal tahun 2000 hingga sampai tulisan ini dibuat merupakan gelombang keempat. Gelombang keempat ini memiliki karakteristik yang sangat berbeda bila dibandingkan dengan gelombang lainnya. Bila teroris gelombang sebelumnya memiliki kepentingan untuk membela masyarakat atau menjadikan masyarakat sebagai alasan mereka untuk bergerak, gelombang keempat ini tidak. Mereka memang membutuhkan dukungan masyarakat, tetapi mereka juga menjadikan masyarakat sebagai bagian dari target mereka demi mencapai kepentingan mereka. Mereka juga memiliki paham-paham fundamentalis agama sehingga lebih sulit untuk dikendalikan. Untuk melawan hal ini, Indonesia dan Arab Saudi melakukan penandatanganan DCA atau Defense Cooperation Agreement, yang merupakan kerjasama dibidang pertahanan dan selain itu, kedua negara juga melakukan kerjasama dalam bidang deradikalisasi, yakni merubah pemikiran radikal menjadi normal kembali. Kedua negara sepakat untuk saling belajar dalam program deradikalisasi yang dilakukan oleh kedua negara sehingga diharapkan akan lebih baik kedepannya.
Dosen Pembimbing: | SIDIQ AHMADI, S.IP., M.A. | NIDN0511017701 |
---|---|
Item Type: | Thesis (S1) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > S1 Hubungan Internasional |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 13 Oct 2021 01:27 |
Last Modified: | 30 Oct 2021 07:03 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/1549 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |