PENGARUH KINERJA KPU TERHADAP PENCEGAHAN GOLPUT DI KABUPATEN BANTUL PADA PEMILU LEGISLATIF 2014

FIKRI SAPUTRA (2014) PENGARUH KINERJA KPU TERHADAP PENCEGAHAN GOLPUT DI KABUPATEN BANTUL PADA PEMILU LEGISLATIF 2014. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.docx

Download (39kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.docx

Download (971kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.docx
Restricted to Repository staff only

Download (62kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis Pengaruh Kinerja KPU Terhadap Pencegahan Golput Di Kabupaten Bantul Pada Pemilu Legislatif 2014. Sesuai dengan Undang-Undang No 8 tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah telah diundangkan pada tanggal 11 Mei 2012. Setelah DPT kabupaten Bantul telah di sempurnakan KPU bantul melakukan Sosialisasi Pemilu 2014 melalui Berbagai Metode Untuk mencapai target partisipasi pemilih mencapai 75 persen pada Pemilu legislatif tanggal 9 Maret 2014 KPU Kabupaten Bantul terus melakukan sosialisasi melalui berbagai metode antara lain melalui media elektronika radio,tv.media cetak dll.
Jenis penelitian yang di pilih penulis adalah penelitian kuantitatif dengan melakukan uji hipotesis memakai rumus Product Moment dari Karl Pearlson dengan demikian penulis mengetahui seberapa banyak pengaruh KPU terhadap keberadaan Golput. Sedangkan untuk mencari jumlah sampel dari keseluruhan populasi jumlah pemilih di kabupaten bantul penulis akan menggunakan rumus Frank Lynch. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner pada 96 responden. Untuk melihat pengaruh X terhdap Y penulis menggunakan rumus regresi, untuk menguji dan membuktikan hipotesis penelitian.
Hasil analisis menunjukkan bahwa Kinerja KPU berpengaruh positif terhadap Pencegahan Golput. Variabel Bebas atau kinerja KPU yang terdiri Sosialisasi, Kerusuhan, Sukses, Efektif, Kekacauan, Ikut – ikutan, Pendidikan Politik, dan Pendidikan agama terhadap Variabel tergantung (Pencegahan Golput). Sesuai dengan uji hipotesis dan korelasi bahwa semua unsur – unsur yang ada di dalam variabel bebeas (Kinerja) berpengaruh positif terhadap Pencegahan Golput.
Dari hasil penelitian di atas bahwa kinerja KPU dalam bentuk sosialisasi adalah yang paling berpengaruh dalam pencegahan golput. Variabel Bebas atau kinerja KPU yang terdiri Sosialisasi, Kerusuhan, Sukses, Efektif, Kekacauan, Ikut – ikutan, Pendidikan Politik, dan Pendidikan agama terhadap Variabel tergantung (Pencegahan Golput). Sesuai dengan uji hipotesis dan korelasi bahwa semua unsur – unsur yang ada di dalam variabel bebeas (Kinerja) berpengaruh positif terhadap Pencegahan Golput. Namun yang paling tinggi adalah kekecewaan dapat di pengaruhi oleh KPU. Taraf dimana KPU dinilai berhasil melakukan penyelenggaraan pemilu itu di buktikan pada hasil partisipasi masyarakat yang tinggi dan KPU bantul pada pemilu Legislatif 2014 yang menargetkan 75% pemilih. Dan jumlah angka Golput yang rendah. Itu lah yang membuktikan bahwa kinerja dari KPU itu berhasil atau tidak. KPU harus membuka relasi kerjasama terhadap tokoh-tokoh masyarakat di daerah Kabupaten Bantul khususnya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar untuk pemilu yang akan datang angka pastisipasi meningkat dan sesuai target serta angka Golput bisa di tekan atau rendah.
Keterangan : Kinerja KPU(X), Pencegahan Golput(Y).

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: KINERJA KPU(X) PENCEGAHAN GOLPUT(Y)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Pemerintahan S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 28 Dec 2021 08:33
Last Modified: 28 Dec 2021 08:33
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/15610

Actions (login required)

View Item
View Item