ALASAN JEPANG MEMBERIKAN BANTUAN PENGUATAN DEMOKRASI DI WILAYAH ASIA MELALUI OFFICIAL DEVELOPMENT ASISSTANCE (ODA) PADA MASA PEMERINTAHAN SHINZO ABE TAHUN 2013-2019

Bantuan luar negeri Jepang atau Official Development Asisstance (ODA) telah menjadi instrumen penting dalam politik luar negeri Jepang pasca Perang Dunia. Jepang mulai mengalokasikan bantuan ke negara-negara Asia terutama Asia Tenggara pada tahun 1954. Pada masa pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe, di mana sejak tahun 1954 ketika Jepang pertama kali menjadi sebagai negara donor paska Perang Dunia II, dengan fokus kebijakan bantuan luar negeri Jepang saat itu pada bidang ekonomi, pembangunan, dan infrastruktur mengalami perubahan seiring dengan pergantian kepemimpinan, arah politik luar negeri Jepang berubah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Dibawah kepimipinan Shinzo Abe terjadi perubahan dalam kebijakan bantuan luar negeri Jepang, dengan memasukkan nilai-nilai universal seperti bantuan demokrasi dalam kebijakan bantuan luar negerinya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis alasan pemerintah Jepang dalam memberikan bantuan penguatan demokrasi di wikayah Asia melalui kebijakan bantuan luar negeri Jepang atau Official Development Asisstance (ODA) di masa pemerintahan Shinzo Abe tahun 2013-2019. Penelitian ini bermaksud untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi Shinzo Abe dalam merubah orientasi bantuan luar negeri Jepang melalui pendekatan konstruktivisme. Dengan melakukan analisis terhadap ide, nilai, gagasan dan norma yang dimiliki oleh Shinzo Abe.