PENGARUH PENAMBAHAN LATEKS (KARET ALAM) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN ASPAL PADA ASPAL PORUS DENGAN MENGGUNAKAN KADAR LATEKS 0%, 2%, 4%, 6%, DAN 8%

Aspal adalah bahan hidro karbon yang sifatnya melekat dan digunakan sebagai bahan pengikat pada perkerasan jalan. Aspal porus adalah campuran aspal yang sedang dikembangkan diberbagai negara yang campurannya menggunakan gradasi terbuka (open graded) sehingga terdapat banyak rongga. Rongga udara ini dapat digunakan untuk meloloskan air sehingga tidak terjadi genangan pada permukaan jalan. Genangan air dapat membahayakan pengguna jalan dan dapat mengurangi ketahanan aspal. Modifikasi aspal sangat penting untuk mendapatkan mutu aspal yang baik. Salah satu cara memodifikasinya yakni dengan cara mencampurkan lateks (karet alam) sebagai bahan pengganti sebagian aspal. Lateks (karet alam) sangat mudah didapatkan karena indonesia merupakan salah satu penghasil karet alam terbesar. Pada pengujian ini menggunakan metode Marshall dan Australian Asphalt Pavement Association (AAPA) serta menggunakan bahan tambah lateks (karet alam) sebagai pengganti sebagian kadar aspal. Pengujian ini mendapatkan nilai KAO sebesar 5,75%. Kadar lateks yang digunakan yakni 0%, 2%, 4%, 6%, dan 8%. Kadar Lateks Optimum yang diperoleh sebesar 2% karena telah memenuhi spesifikasi yang ditentukan. Nilai VIM sebesar 10,45%, nilai stabilitas sebesar 529,72 kg, nilai flow sebesar 4,8 mm, nilai MQ sebesar 109,77 kg/mm, nilai AFD sebesar 0,23%, dan nilai CL sebesar 10,6 %.