HUBUNGAN PERBEDAAN LETAK GEOGRAFIS TEMPAT TINGGAL TERHADAP NILAI VOLUME OKSIGEN MAKSIMUM (VO2 MAKS)

AULIA ANGGUN DWI KIRANA (2015) HUBUNGAN PERBEDAAN LETAK GEOGRAFIS TEMPAT TINGGAL TERHADAP NILAI VOLUME OKSIGEN MAKSIMUM (VO2 MAKS). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (108kB)
[thumbnail of Abstract] Text (Abstract)
Abstract.pdf

Download (120kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (183kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (262kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (156kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (151kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (207kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (66kB)

Abstract

Parameter kebugaran kardiorespirasi seseorang dinyatakan dalam nilai volume oksigen maksimum (VO2 maks). VO2 maks merupakan nilai konsumsi oksigen maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang. VO2 maks dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya jenis kelamin, usia, komposisi tubuh, latihan, genetik dan ketinggian tempat. Ketinggian tempat berbanding terbalik dengan tekanan parsial oksigen sehingga akan terjadi peningkatan jumlah eritrosit sebagai respon aklimatisasi menyebabkan peningkatan kadar hemoglobin. Pada setiap ketinggian 1000 m di atas permukaan laut akan terjadi penurunan nilai VO2 maks sekitar 8 hingga 11%. VO2 maks dapat diukur dengan beberapa cara yaitu tes ergometer sepeda, treadmill, field test dan harvard step test. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan nilai VO2 maks antara subyek penelitian di dataran tinggi dan dataran rendah. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kaliurang pada ketinggian 500-999 m sebagai dataran tinggi dan Parangtritis pada ketinggian < 100 m sebagai dataran rendah. Jumlah sampel pada penelitian adalah 60 orang dengan 30 orang di dataran tinggi dan 30 orang dataran rendah. Pengolahan data menggunakan SPSS15.0. Hasil penelitian didapatkan nilai P adalah 0,828. Kesimpulan dari hasil penelitian dengan menggunakan Independent Sample t-Test menunjukkan tidak terdapat hasil yang signifikan antara nilai VO2 maks di dataran tinggi dan dataran rendah.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: *42 VO2 MAKS, KETINGGIAN TEMPAT, HARVARD STEP TEST.
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 11 Jun 2022 06:29
Last Modified: 11 Jun 2022 06:29
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/17530

Actions (login required)

View Item
View Item