REAKSI UMAT ISLAM INDONESIA TERHADAP INVASI AS KE IRAK 2003

Sebagai kawasan yang mempunyai arti penting bagi Indonesia, maka Indonesia melakukan hubungan dengan negara-negara Timur Tengah. Hubungan Indonesia Timur Tengah tidak selamanya dekat. Ada banyak faktor yang mendekatkan dan memperenggang hubungan antara Indonesia-Timur Tengah. Faktor Pendekatnya yaitu faktor agama, misalnya; pada masa orde lama, Indonesia lebih dekat dengan negara-negara Timur length sebab orientasi politik luar negeri Indonesia lebih dekat ke Timur dari pada ke Barat yang sekuler. Sebaliknya pada masa Orde Baru menjadi renggang karena orintasi politik luar negerinya lebih ke Barat. Contoh lain bahwa hubungan Indonesia Timur Tengah lebih didasarkan pada faktor agama adalah ketika Israel mencaplok bagian dari kedaulatan Palestina, Indonesia mendukung palestina. Di sisi lain, Indonesia pernah juga di dukung oleh negara-negara Timur Tengah (Mesir dan negara-negara Liga Arab) ketika Indonesia ineminta dukungan atas kedaulatan negara Indonesia dari penjajahan Belanda. Adanya hubungan yang lebih berdasarkan pada agama ini, membuat hubungan Indonesia-Tirnur Tengah menjadi dekat. Oleh karena kedekatan hubungan ini, sehingga ketika tersebar isu bahwa AS akan menginvasi Irak, Umat Islam di Indonesia bereaksi menentang invasi itu. Umat Islam menganggap bahwa alasan invasi AS ke Irak karena Irak mempunyai senjata pemusanah missal, tidak terbukti. Faktanya adalah bahwa serangan AS ke Irak itu hanya untuk menguasai negeri muslim dan minyak Trak. Menurut persepsi masyarakat Indinesia penguasaan terhadap negara lain merupakan bentuk penjajahan yang tidak sesuai dengan nilai yang mereka anut yaitu nilai yang terdapat dalam UUD 1945 bcrbunyi: "penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusian dan perikeadilan", selain itu "Indonesia ikut serta dalam perdamaian dunia".