PENGARUH KONSENTRASI KARBOPOL DAN TRIETANOLAMIN PADA PEMBUATAN BIOPOLIMER PATI SAGU

GHANDI PANDU DAMARA (2016) PENGARUH KONSENTRASI KARBOPOL DAN TRIETANOLAMIN PADA PEMBUATAN BIOPOLIMER PATI SAGU. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (382kB)
[thumbnail of Abstract] Text (Abstract)
Abstract.pdf

Download (85kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (162kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (202kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (234kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (275kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (86kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf

Download (237kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (265kB)

Abstract

Pemanfaatan pati sagu masih dalam tahap yang rendah, meskipun tetapi
pati sagu dapat digunakan sebagai sumber biopolimer. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan sifat fisik biopolimer pati sagu hasil kombinasi dengan
konsentrasi karbopol dan trietanolamin serta kitosan. Dalam penelitian ini telah
dibuat enam perlakuan, dengan perlakuan pati sagu dan kitosan (P0) sebagai
pembanding, (P1) pati sagu + 0.25% karbopol dan 0.375% TEA, (P2) pati sagu +
0.5% karbopol dan 0.75% TEA, (P3) pati sagu + 1% karbopol dan 1.5% TEA,
(P4) pati sagu + 1.5% karbopol dan 2.25% TEA dan (P5) pati sagu + 2% karbopol
dan 3% TEA. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan tarik terbaik adalah pati
sagu dan kitosan dengan nilai 4.85 MPa, sedangkan nilai elongasi paling tinggi
adalah perlakuan P5 dengan persentase pemanjangan 27.32%. Pengujian
biodegradasi menunjukkan biopolimer paling baik adalah perlakuan pati sagu dan
kitosan yang dapat terdegradasi selama 14 hari, sedangkan perlakuan yang
ditambahkan karbopol dan TEA sulit terdegradasi. Nilai WVTR pati sagu dan
kitosan adalah 16.21 g/m2/24 jam dan belum dapat melampaui plastik
polipropilen. Tingkat kecerahan biopolimer pati sagu karbopol dan trietanolamin
lebih transparan dibandingkan pati sagu kitosan karena penggunaan karbopol dan
TEA yang menghasilkan gel bening. Hasil pengamatan mikroskopik pada
perlakuan P2 menunjukkan bahan yang digunakan dapat homogen sehingga
biopolimer yang dihasilkan kompak serta kristalisasi yang dihasilkan lebih sedikit.
The research aimed to study physical properties of biopolymer produced
from sago starch combined with various concentration of carbopol and
triethanolamine and chitosan. The result showed that tensile strength of sago
starch and chitosan was 4.85 MPa, but the highest elongation was P5 27.32%.
Sago starch and chitosan was degraded for approx 14 days.On the contrary
biopolymer from carbopol and trietanolamine was difficult to be degraded. WVTR
of sago starch and chitosan was 16.21 g/m2/24 hours. Biopolymer with addition
of carbopol and triethanolamine was brighter than biopolymer without addition of
carbopol and trietanolamine because carbopol and trietanolamine produces a
clear gel. The SEM showed that P2 (sago starch + 0.5% carbopol dan 0.75%
trietanolamine) was homogeneous and produced biopolymer with few
crystallization.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: PATI SAGU, KARBOPOL, TEA, BIOPOLIMER SAGO STARCH, CARBOPOL, TEA, BIOPOLYMERS
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroteknologi S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 22 Feb 2022 09:13
Last Modified: 22 Feb 2022 09:13
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/20907

Actions (login required)

View Item
View Item