PERENCANAAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG (STUDI KASUS PADA GEDUNG ADMINISTRASI NUKLIR PSTNT - BATAN BANDUNG)

Kerusakan pada bangunan gedung dapat terjadi oleh pelbagai faktor diantaranya bertambahnya usia gedung, penggunaan dan faktor bencana yang dapat terjadi kapan saja. Supaya bangunan gedung tetap terjaga serta mengurangi potensi kerusakan demi pelayanan gedung pasca konstruksi, dibutuhkan upaya berupa rangkaian kegiatan yaitu kegiatan pemeliharaan dan perawatan. Hal tersebut juga berlaku pada bangunan Gedung Administrasi Nuklir PSTNT - BATAN Bandung. Bangunan ini merupakan bangunan gedung dengan fungsi khusus berdasarkan UU Nomor 28 tahun 2002, maka dari itu kelaikan fungsi gedung ini diperiksa setiap periode jangka waktu 5 tahun.
Tahapan penelitian ini dimulai dengan mengklasifikasikan jenis-jenis kerusakan berdasarkan komponen-komponen bangunan gedung, menilai tingkat kinerja gedung dengan cara membandingkan kondisi eksisting dengan standar serta kinerja sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 24 tahun 2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung. Tahap selanjutnya ialah merencanakan kebutuhan sumber daya manusia serta sumber daya pendukung untuk upaya pemeliharaan dan perawatan bangunan Gedung Administrasi Nuklir PSTNT - BATAN Bandung.
Hasil dari penelitian ini berupa gambaran tentang program pemeliharaan dan perawatan yang telah ada serta gambaran tentang kerusakan yang terjadi. Pelbagai kerusakan terjadi pada komponen arsitektur, komponen struktur dan komponen pendukung. Demi menjalankan program pemeliharaan dan perawatan pada gedung ini diperlukan tenaga pekerja, penyelia, insinyur dan manejer serta perlengkapan yang bersifat sementara dan tetap yang di kelompokkan sesuai peruntukan kegiatan. Upaya yang perlu dilakukan berupa pemulihan bagian gedung yang mengalami kerusakan serta program kegiatan pemeliharaan dan perawatan secara periodik yang dilaksanakan pada jam kerja, jam luar kerja, harian, mingguan, bulanan dan setiap tiga bulan sekali.