GRANDIS AYUNING PRIYANTO (2020) PROTECTION OF NETIZEN WITHIN FREEDOM OF SPEECH ON SOCIAL MEDIA IN INDONESIA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
![]() |
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (759kB) |
![]() |
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (119kB) |
![]() |
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (56kB) |
![]() |
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (630kB) |
![]() |
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (248kB) |
![]() |
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (11kB) |
![]() |
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text (Bab V)
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (7kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (263kB) |
![]() |
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (312kB) |
![]() |
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Kebebasan berbicara telah menjadi masalah penting sejak keberadaannya dari Athena Kuno hingga periode ini. Dalam setiap periode, kebebasan berbicara tidak dapat dirasakan secara luas oleh semua orang. Kebebasan berbicara dikembangkan sampai Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan Kovenan Internasional dan Hak Politik Sipil memastikan dan membatasi kebebasan berbicara. Di Indonesia, sejak maraknya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, pembatasan kebebasan berpendapat menjadi bias, seperti banyaknya kata-kata di media sosial yang disinyalir menyerang orang lain. Netizen merasa ragu untuk angkat bicara karena dibatasi, misalnya Ruslan Buton yang mengkritik dan merekam tentang Presiden Jokowi dianggap hoax dan hate speech. Padahal beberapa pasal dalam UUD 1945 telah melindungi dan menjamin hak berbicara semua orang. Keterbatasan kebebasan berpendapat dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik menimbulkan multitafsir dimana hak berbicara belum sesuai dengan nilai-nilai UUD 1945. Dengan menggunakan metode yuridis-normatif, penelitian ini bertujuan untuk menguraikan sejarah dan perkembangan kebebasan berbicara di setiap periode, serta memahami perlindungan netizen dalam menggunakan media sosial.
Dosen Pembimbing: | DR.MARTINUS SARDI, MA. | UNSPECIFIED |
---|---|
Item Type: | Thesis (S1) |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Hukum |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 11 Oct 2021 07:44 |
Last Modified: | 11 Oct 2021 07:44 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/2555 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |