Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Makanan Kariogenik dengan Pemutaran Video Animasi pada Anak Usia 10-12 Tahun di SD Muhammadiyah Tegalrejo

Latar belakang : Perkembangan teknologi tidak hanya terjadi pada pendidikan secara umum, tetapi juga pada pendidikan kesehatan termasuk kesehatan gigi dan mulut. Video animasi merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi yang sering digunakan untuk alat bantu mengajar. Salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi adalah karies. Karies sering terjadi pada anak-anak terutama pada usia sekolah, karena anak pada usia tersebut umumnya tidak benar-benar paham tentang arti kesehatan gigi dan mulut bagi mereka, ditambah lagi sekarang ini makanan yang bersifat kariogenik sangat digemari oleh anak-anak ketika mereka jajan di sekolah dan keadaan ini dapat mempengaruhi kesehatan gigi anak.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh video animasi terhadap peningkatan pengetahuan makanan kariogenik pada anak usia 10-12 tahun.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini merupakan quasi eksperimental dengan one group pre-test and post-test design. Sampel penelitian berjumlah 32 orang dengan usia 10-12 tahun. Siswa mengisi lembar pre-test, menonton video animasi, dan mengisi lembar post-test secara online. Analisis data dilakukan menggunakan uji statistik wilcoxon signed rank test.
Hasil Penelitian : Hasil nilai rata-rata pre-test adalah 79,17 dan untuk post-test adalah 82,03, sehingga selisihnya adalah 2,86. Uji kenormalan distribusi data dilakukan menggunakan uji saphiro wilk dan didapatkan hasil distribusi data tidak normal. Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai sig. 0,274 (p>0,05) yang berarti H0 diterima.
Kesimpulan : Nilai rata-rata dari pre-test ke post-test setelah pemberian materi menggunakan video animasi tentang makanan kariogenik pada anak usia 10-12 tahun di SD Muhammadiyah Tegalrejo tidak mengalami perubahan yang signifikan.