PENYALAHGUNAAN KEADAAN SEBAGAI ALASAN PEMBATALAN PERJANJIAN (MISBRUIK VAN OMSTANDIGHEDEN) STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI PEMATANG SIANTAR NOMOR: 91/PDT.G/PN.PMS.

Skripsi ini memaparkan tentang pembatalan perjanjian karena adanya perbuatan penyalahgunaan keadaan yang ada pada Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor: 91/Pdt.G/2019/PN.Pms. Adapun pembahasan dalam skripsi ini tentang pertimbangan hukum hakim dalam menentukan adanya perbuatan penyalahgunaan keadaan Putusan Pengadilan Negeri Sleman Nomor; 91/Pdt.G/2019/PN.Pms. Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini ialah penelitian hukum normatif dan sumber data penelitian yang digunakan adalah data sekunder atau bahan kepustakaan. Metode analisa data dilakukan dengan menggunakan metode preskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah perjanjian dalam Putusan Pengadilan Nomor; 91/Pdt.G/2019/PN.Pms memenuhi unsur-unsur penyalahgunaan keadaan sesuai dengan pertimbangan Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 1904 K/Sip/1992. Adapun akibat hukum yang diperoleh dari adanya perbuatan penyalahgunaan keadaan ialah perjanjian dapat dibatalkan, maka dari itu putusan yang diberikan oleh Majelis Hakim dianggap tidak tepat karena memberikan putusan perjanjian batal demi hukum. Penyalahgunaan keadaan yang terjadi termasuk dalam kategori penyalahgunaan keadaan ekonomis.