Hasna Shafiya Ardiana (2021) SALIVA SEBAGAI MEDIA DIAGNOSIS UNTUK DETEKSI KARIES GIGI. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
![]() |
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (729kB) |
![]() |
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (386kB) |
![]() |
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (281kB) |
![]() |
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (319kB) |
![]() |
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (641kB) |
![]() |
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (185kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (415kB) |
![]() |
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (763kB) |
![]() |
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Saliva merupakan spesimen penting dalam penelitian khususnya di bidang kedokteran gigi karena memiliki sifat sebagai alat diagnostik non invasif. Saliva telah digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit autoimun, diabetes, penyakit kardiovaskular, karies gigi, dan penyakit mulut lainnya. Tujuan dari review ini adalah untuk mengetahui biomarker saliva yang dapat dideteksi pada karies dan penyakit periodontal.
Pencarian data dilakukan menggunakan teknik studi pustaka dengan mencari sumber atau literatur berupa buku dan jurnal internasional yang dirangkum dari 48 jurnal. Pencarian sumber data dilakukan dengan menggunakan media online seperti PubMed dan google scholar. Beberapa biomarker yang digunakan untuk diagnosis karies adalah jumlah Streptococcus mutans, Streptococcus sobrinus, Lactobacilli. Bakteri ini ditemukan mengalami peningkatan pada individu yang mengalami karies dibandingkan dengan kontrol. Selain jumlah bakteri, terdapat sejumlah protein pertahanan inang bawaan dan peptida yang dapat digunakan sebagai biomarker saliva untuk karies gigi seperti, aglutinin, amilase, lisozim, laktoferin, dan glikoprotein. Sifat fungsional saliva juga dapat digunakan sebagai penanda dalam karies seperti, laju aliran saliva, pH saliva, kapasitas buffer, dan tingkat pembersihan gula.
Dapat disimpulkan bahwa saliva merupakan media non invasif yang memiliki beragam biomarker yang dapat digunakan sebagai diagnosis karies. Selain itu, saliva juga dapat digunakan untuk memantau perkembangan penyakit.
Dosen Pembimbing: | drg. Dian Yosi Arinawati, MDSc., Phd | UNSPECIFIED |
---|---|
Item Type: | Thesis (S1) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Gigi > S1 Kedokteran Gigi |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 24 Sep 2021 06:17 |
Last Modified: | 24 Sep 2021 06:17 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/2677 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |