TINJAUAN KADAR ANTI HBs SEBAGAI RESPON IMUNITAS PASCA IMUNISASI HEPATITIS B PADA PEGAWAI RUMAH SAKIT SARAS HUSADA PURWOREJO

Latar belakang: Indonesia mempunyai endemisitas hepatitis B sedang sampai
tinggi dengan prevalensi HBsAg positif 2,576-2070. WHO memperkirakan setiap
tahun terdapat 66.000 kasus penyakit hepatitis B dan 261 kematian pada tenaga
kesehatan. Upaya preventif merupakan cara yang paling efektif untuk mengurangi
angka tersebut. Imunisasi aktif (vaksinasi) adalah strategi terpenting. Pemerintah
mencanangkan program imunisasi hepatitis B kepada tenaga kesehatan yang
memiliki resiko tinggi tertular hepatitis B. Tinjauan kadar anti HBs diperlukan
untuk menilai respon imunitas.

Desain penelitian: Desain penelitian adalah deskriptif. Penelitian dilakukan di RS
Saras Husada Purworejo selama tiga bulan. Sebanyak 30 orang perawat diuji
kadar anti-HBsAg nya dengan metode ELISA dan didata jenis kelamin, usia,
pendidikan, lama kerja, dan unit kerjanya. Data dianalisis secara statistik
deskriptif.

Hasil: Didapatkan bahwa sampel laki-laki 15 orang (5096) dan sampel wanita 15
orang (5096). Ditemukan bahwa prevalensi anti HBs non reaktif sebesar 26,67 F6
dan reaktif sebesar 73,336. Kadar anti HBs 10-100 mlU/ml sebesar 40,996, kadar
anti HBs 100-500 mIU/ml sebesar 22,729o, kadar anti HBs 500-1000 mIU/ml
sebesar 9,097 dan kadar »1000 mIU/ml sebesar 27,279.

Kesimpulan: Prevalensi anti HBs non reaktif sebesar 26,67 Fo dan reaktif sebesar
73,339. Kadar anti HBs 10-100 mIU/ml sebesar 40,996, kadar anti HBs 100-500
mIU/ml sebesar 22,729b, kadar anti HBs 500-1000 mIU/ml sebesar 9,094 dan
kadar »1000 mIU/mi sebesar 27,2796.

xi