Hubungan Minat Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) terhadap Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara Pada Siswi Kelas XII IPA di SMA N 1 Ngaglik

INTISARI

Kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh Rumah Sakit di Indonesia
(16,85%). Data yang dihimpun Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta menyebutkan banyak penderita kanker
payudara pada usia relatif muda dan tumor payudara menyerang tidak sedikit remaja putri usia empat
belas tahun. Deteksi dini kanker payudara lebih utama di mulai ketika seseorang remaja putri sudah
mendapatkan menstniasi yang pertama {menarche). Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Yayasan
Kesehatan Payudara Jakarta pada tahun 2005 menunjukkan, 80 % masyarakat tidak mengerti pentingnya
pemeriksaan dini payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan
tentang kanker payudara terhadap minat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada
siswi kelas XII IPA di SMA N 1 Ngaglik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik non eksperimental dengan
pendekatan cross sectional. Sampelnya adalah 50 siswi kelas XII IPA di SMA N 1 Ngaglik yang
menggunakan teknik total sampling. Penelitian menggunakan kuesioner untuk pengumpulan data.
Instrument yang digunakan adalah kuesioner minat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
dan pengetahuan tentang kanker payudara. Analisa data dengan menggunakan Spearman Rank. Penelitian
dilakukan pada tanggal 21 April 2012.
Hasil penelitian menunjukkan minat dalam melakukan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) adalah tinggi (82%) sedangkan tingkat pengetahuan tentang kanker payudara
terbanyak adalah baik (94%) sedangkan dengan nilai r korelasi Spearman Rank didapatkan sebesar
0,539 dengan signifikan p value sebesar 0,000.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara minat melakukan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) terhadap tingkat pengetahuan tentang kanker payudara pada siswi kelas
XII IPA di SMA N 1 Ngaglik.