PENGARUH KONSUMSI JUS BUNCIS (Phaseolus vulgaris) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH

Indah Fitria Wulandari (2007) PENGARUH KONSUMSI JUS BUNCIS (Phaseolus vulgaris) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.

[thumbnail of Halaman Pengesahan] Text (Halaman Pengesahan)
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (58kB)
[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (220kB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (105kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
BAB I.pdf

Download (115kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (130kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (220kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (25kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (62kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf

Download (49kB)

Abstract

Buncis (Phaseolus vulgaris) merupakan salah satu bahan makanan jenis sayuran yang biasa dikonsumsi dan bermanfaat untuk mengatasi diabetes mellitus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan membuktikan efek hipoglikemik yang terdapat pada buncis. Subyek penelitian adalah tikus putih jantan galur Wistar berusia dua bulan dengan bet-at badan 140-204 gram. Subyek berjumlah 15 ekor yang dibagi kedalam tiga kelompok, masing-masing kelompok berjumlah lima ekor. Masing-masing kelompok diberi perlakuan selama tujuh hari, kelompok sampel diberi jus buncis sebanyak 200 mg/kgBB satu kali sehari selama tujuh hari. Kelompok kontrol negatif tidak diberi jus buncis maupun obat glibenklamide, hanya diberi air putih dan pelet, kelompok kontrol positif diberi obat glibenklamide sebanyak 0,1 mg/3 nil satu kali sehari. Pemeriksaan kadar glukosa darah dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan setelah pemeriksaan. Pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan reagen KIT Glucose DYASIS. Data hasil penelitian dianalisa dengan Oneway ANOVA dan dilanjutkan T-Test. Hasil penelitian menunjukkan kadar rata-rata glukosa darah pada kelompok sampel sebelum perlakuan adalah 222,772 ± 1,524 mg/dl, setelah perlakuan adalah 217,814 ± 0,711 mg/dl. Kelompok kontrol negatif sebelum perlakuan adalah 221,886 ± 1,168 mg/di, setelah perlakuan adalah 221,296 ± 1,168 mg/dl. Kelompok kontrol positif sebelum perlakuan adalah 223,126 ± 1,053 mg/di, setelah perlakuan adalah 186,138 ± 0,466 mg/dl. Hasil dianalisa dengan uji ANOVA satu jalan dan dilanjutkan dengan T-Test antara kelompok sampel, kelompok kontrol negatif, dan kelompok kontrol positif. Hasil T-Test menunjukkan bahwa perubahan kadar glukosa darah pada kelompok sampel dan kelompok kontrol positif signifikan, sedangkan pada kelompok kontrol negatif tidak signifikan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pemberian jus buncis (Phaseolus vulgaris) sebanyak 200 mg/kgBB satu kali sehari dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih galur Wistar.
Kata kunci : glukosa darah, buncis

Item Type: Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1
Depositing User: Unnamed user with email kurniawan@umy.ac.id
Date Deposited: 01 Apr 2022 06:26
Last Modified: 01 Apr 2022 06:26
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/28476

Actions (login required)

View Item
View Item