DAYA ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS (PLUCHEA INDICA, |) TERHADAP MALASSEZIA, SP. SECARA IN PITRO

Rengganis Krisna Putri (2008) DAYA ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS (PLUCHEA INDICA, |) TERHADAP MALASSEZIA, SP. SECARA IN PITRO. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.

[thumbnail of Halaman Pengesahan] Text (Halaman Pengesahan)
Halaman Pengesahan.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (57kB)
[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (324kB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
Abstrak.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (91kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (214kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (665kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (318kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (363kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf

Download (38kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (166kB)

Abstract

Obat tradisional yang mungkin dapat dikembangkan sebagai antijamur adalah beluntas (Pluchea indica, L). Daun beluntas berkhasiat sebagai obat penurun panas, obat batuk, penghilang bau keringat, menambah nafsu makan (Stomakik) dan membantu pencernaan. Daunnya mengandung flavonoid, saponin dan minyak atsiri yang diduga memiliki daya antifungi terhadap Malassezia, sp.. Malassezia, sp. merupakan flora normal tubuh. Tinea versikolor adalah infeksi pada manusia yang disebabkan oleh Malassezia, sp..Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya daya antifungi ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica, L.) terhadap Malassezia, sp. dan perbandingan daya antifungi ekstrak daun beluntas dan ketokonazol terhadap Malassezia, sp. Penelitian telah dilakukan mengenai daya antifungi ekstrak etanol daun beluntas terhadap Malassezia, sp.. Untuk mengetahui daya antifungi dilakukan pengujian terhadap kadar hambat minimal (KHM) dan kadar bunuh minimal (KBM). KHM ekstrak daun beluntas diukur dengan menggunakan metode dilusi cair. Pengukuran KBM dilakukan dengan kultur sel pada media SDA (Sabaroud Dextrose Agar). Konsentrasi awal ekstrak daun beluntas (Pluchea indica, L.) sebesar 25 % dan ketokonazol sebesar 50 %. Semua pengujian dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai KHM dan KBM ekstrak daun beluntas (Pluchea indica, L.) masing-masing sebesar 3,125 %. Ketokonazol mempunyai KHM dan KBM masing-masing sebesar 6,25 %. Kesimpulan penelitian adalah ekstrak daun beluntas (Pluchea indica, L.) mempunyai daya antifungi terhadap Malassezia, sp. lebih besar dibandngkan dengan ketokonazol.

Item Type: Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1
Depositing User: Unnamed user with email kurniawan@umy.ac.id
Date Deposited: 05 Apr 2022 06:53
Last Modified: 05 Apr 2022 06:53
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/28578

Actions (login required)

View Item
View Item