PERBEDAAN EFEKTIFITAS CHLOROPHENOL CHAMPORMENTOL (ChKM) DENGAN METRONIDAZOLE GEL 25” SEBAGAI BAHAN STERILISASI SALURAN AKAR PADA NEKROSIS PULPA DISERTAI PERIODONTITIS (KAJIAN PADA BAKTERI ACTINOBACILLUS ACTINOMYCETEMCOMITANS)

Aggregatibacter actinomycetemcomitans merupalcan mikrobiota agen utama penyebab lesi endoperiodontal. Nekrosis pulpa disertai periodontitis merupakan contoh kasus lesi endoperiodontal yang sering ditemui. Sehingga dibutuhkan bahan sterilisasi saluran akar yang efektif dan diharapkan dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri serta menunjang keberhasilan perawatan lesi endoperiodontal. Beberapa bahan sterilisasi saluran akar yang digunakan diantaranya Chkm, Kalsium hidroksida dan Cresophen. Sebuah alternative lain untuk menunjang perawatan terhadap lesi endoperiodontal menggunakan metronidazole gel 25%. Penelitian ini menggunakan metode difusi sumuran Kirby bauer. Sampel sebanyak 30 cawan petri dan dalam satu cawan petri masing-masing ada 1 lubang sumuran sebagai tempat penanaman bahan uji. Sehingga ada 30 lubang sumuran yang digunakan sebagai sample. Media pembiakan yang menggunakan MHA (Muller Hinton Agar) dan konsentrasi bakteri 108 CFU. Bahan yang digunakan untuk penelitian Chkm dan Metronidazole gel 25%. Hasil data diuji dengan Independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara Chkm dengan Metronidazole gel 25% sebagai bahan sterilisasi saluran akar terhadap Aggregatibacter actinomycetecomitans. Hasil uji Independet sample t-test menunjukkan bahwa zona irradikal Chkm dan zona radikal metronidazole gel 25% dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (sig <0,05).