HUBUNGAN ASAP KEBAKARAN HUTAN DENGAN PENINGKATAN KEJADIAN ISPA ATAS DAN ISPA BAWAH ANAK USIA 0-14 TAHUN DI PUSKESMAS BUKIT HINDU PALANGKARAYA KALIMANTAN TENGAH 2005- 2006

Kebakaran hutan dan atau lahan di Kalimantan Tengah (khususnya Kota Palangkaraya), terjadi hampir setiap tahun walaupun frekuensi, intensitas, dan lugs arealnya berbeda. Dampak asap menimbulkan gangguan kesehatan seperti ISPA, asma bronkial, bronkitis, pneumonia (radang pare), iritasi mats dan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menurunkan angka kejadian ISPA anak di Puskesmas Bukit Hindu Palangka Raya Kalimantan Tengah. Subyek penelitian adalah pasien ISPA anak usia 0-14 tahun yang didiagnosis ISPA pada periode Januari 2005-Desember 2006. Metode penelitian ini menggunakan design observasional dengan metode cross sectional dengan melihat angka kesakitan ISPA anak usia 0-14 tahun. Data dianalisis dengan uji Korelasi dan Uji regresi Asap kebakaran hutan yang diukur dalam ISPU dengan kejadian ISPA atas anak didapat nilai signifikansi 0,003 dan kejadian ISPA bawah didapat nilai signifikansi 0,018. Nilai keduanya tersebut kurang clan dan nilai signifikansi 0,05. Berarti terdapat hubungan antara asap kebakaran hutan yang diukur dalam ISPU dengan kejadian ISPA atas dan ISPA bawah dimana hubungan keduanya berupa hubungan positif. Pada scat kabut asap kebakaran hutan terjadi pencemaran udara yang terukur oleh standar indeks pencemaran udara dalam kategori berbahaya bagi kesehatan. sehingga mengakibatkan kejadian ISPA anak usia 0-14 tahun juga meningkat. Asap Kebakaran hutan dapat menyebabkan peningkatan ISPA anak baik ISPA atas dan ISPA bawah. Insidensi ISPA tertinggi dialami anak usia 1-4 tahun.
Kata kunci : Map kebakaran Hutan, ISPA atas, ISPA bawah, Palangkaraya. I. Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Dosen Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.