TINJAUAN ASPEK SYARIAH TERHADAP TRANSAKSI BANGGEL ANTARA NASABAH DENGAN PT BANK SYARIAH MANDIRI DALAM PEMBELIAN LOGAM MULIA (STUDI KASUS : BANK SYARIAH MANDIRI KCP TEMANGGUNG)

ABSTRAK

Cicil emas merupakan produk pembiayaan yang ada di bank Syariah Mandiri yang dalam pelaksanaanya
menggunakan &ad mwabah&. Dalam cicil emas ini bank Syariah Mandiri berk@asama dengan toko emas
sebelum diadakannya akad murabahah ke nasabah. Seiring berkembangnya praktek cicil emas, timbul
keraguan dari berbagai kalangan atas knesuaian praktek cicil emas dengan konsep yang ada. Tujuan
dari pnelitian ini mendeskripsikan pandangan syariah tentang praktek banggel di PT. Bank Syariah
Mandiri. Untuk penelitian ini penyusun menggunakan metode penelitian kualitatif dan dengan
pendekatm deskriptif melalui wawancara dengan pih& baak.
Melalui penelitian ini diperoleh hasil antara l&n : l) Mekanisme cicil emas tidak terlalu sulit
bagi nasabah yang mampu secara finansial untuk membayar angsuran trap bulannya dan syaramya sama
seperti pembiayaan lainnya. 2) Dari Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 04DSN-MUI/IV/2000 Tentang
Mwabahah dan Fatwa Dewan Syari'ah Nasional Nomor 77DSN- MUFVU20l0 tentang Junl-Beli Emas secara
Tidak Tun& dapat diketahui bahwa &ad pada Bank Syariah Mandiri ddam menjalankaa produk cicil emas
BSM iB sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Fatwa DSN-MUI dan memenuhi aspA syariah.
3) Dari beberapa syarat-syarat tentang jual beli dalam islam dapat diambil kesimpulan bahwa praktek
jual belt dengan sistem banggel tidak ada larangannya, karena tidak ada aturan syariab yang
dilanggar, berdasarkan dalil yang telah disebulan