MOCH RIZKI DESTIANTORO (2012) PREVALENSI GANGGUAN JIWA PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI SEPTEMBER 2010 DI KABUPATEN SLEMAN. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (182kB)
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (1MB)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (569kB)
BAB I.pdf
Download (1MB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (172kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (878kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (983kB)
Abstract
INTISARI
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang tergolong rawan
terhadap kejadian bencana alam. Bencana alam bisa terjadi tiba-tiba, tidak
memandang waktu dan tempat namun selalu menyisakan trauma berkepanjangan
bagi korban bencana alam. Salah satu potensi bencana alam adalah bencana
gunung berapi. Banyak gunung berapi yang masih aktif di Indonesia, salah
satunya yaitu Gunung Merapi yang terletak di Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Gunung Merapi mengalami erupsi pada bulan September 2010 yang
menyebabkan potensi korban tidak hanya secara fisik namun juga psikis.
Dikarenakan adanya potensi tersebut maka penelitian ini diperlukan untuk
mengetahui prevalensi gangguan jiwa sebelum dan sesudah erupsi merapi bulan
September 2010 di Kabupaten Sleman.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif cross-sectional.
Pengukuran dan pengambilan data dilakukan secara cross sectional. Hasil
penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui prevalensi
gangguan jiwa sebelum dan sesudah erupsi Gunung Merapi September 2010.
Pada penelitian didapatkan hasil bahwa terdapat peningkatan gangguan jiwa
sebelum dan sesudah terjadinya Erupsi Gunung Merapi September 2010 sebesar
19.6 W atau dengan jumlah 712 orang. Peningkatan Gangguan Jiwa pada
pengungsi paling banyak adalah gangguan kecemasan sebanyak 68.5Y9 dengan
paling banyak diderita oleh perempuan dengan prevalensi 57.674.
Pada penelitian ini berdasarkan analisis deskriptif, didapatkan
peningkatan kejadian gangguan jiwa sebelum erupsi gunung Merapi dan
sesudahnya. Gangguan jiwa terbanyak yang dialami oleh korban erupsi Gunung
Merapi adalah Gangguan Kecemasan dengan paling banyak dialami oleh wanita.
Kata Kunci : Bencana Alam Gandconan Tiwa Frninei Cimuno Merani.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1 |
Depositing User: | Editor Perpus |
Date Deposited: | 09 Apr 2022 02:18 |
Last Modified: | 09 Apr 2022 02:18 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/28740 |