HUBUNGAN ESKRESI YODIUM DALAM URIN (EYU) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN, HEMATOKRIT, DAN JUMLAH ERITROSIT PADA REMAJA USIA 12-16 TAHUN DI DAERAH ENDEMIK GONDOK

Elga Ria Vinensa (2011) HUBUNGAN ESKRESI YODIUM DALAM URIN (EYU) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN, HEMATOKRIT, DAN JUMLAH ERITROSIT PADA REMAJA USIA 12-16 TAHUN DI DAERAH ENDEMIK GONDOK. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.

[thumbnail of Halaman Pengesahan] Text (Halaman Pengesahan)
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (181kB)
[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (603kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
BAB I.pdf

Download (971kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (161kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (524kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Hipotiroid dalam waktu yang lama berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan manusia. Selain kejadian hipotiroid, tingginya kejadian anemia di daerah endemik juga merupakan suata masalah dan sering muncul bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar ekskresi yodium urin (EYU), hemoglobin (Hb), hematokrit (Htc), dan jumlah eritrosit di daerah endemik dan non endemik dan hubungan antar variable tersebut. Metode yang digunakan adalah cross-sectional. Besar responden yang didapatkan daerah endemik (Lemandadi) sebanyak 29 remaja (12 laki-laki dan 17 perempuan) dan daerah non endemik (Karangwuluh) sebanyak 26 remaja (10 laki-laki dan 16 perempuan). Sampel urin untuk mengetahui nilai EYU dan darah untuk kadar hemoglobin, hematokrit, jumlah eritrosit. Terdapat perbedaan bermakana Uji Mann-Whitney antara kedua daerah untuk status Hb perempuan 0,049 (P<0,05) dan uji Spearman rho' hubungan antara EYU dan Hb perempuan 0,03 (P < 0,05) di non endemik. Perbedaan yang tidak bermakna uji Mann-Whitney antara kedua daerah EYU laki-laki 0,872 (P>0,05) dan EYU perempuan 0,245(P>0,05), Hb laki-laki 0,832 (P>0,05), Htc lalci-laki 0,771 (P>0,05) dan Hct perempuan 0,087 (P>0,05), jumlah eritrosit laki-laki 821 (P>0,05) dan jumlah eritrosit perempuan 0,087 (P>0,05). Uji Speraman's rho daerah non endemik yang tidak bermakna adalah hubungan antara EYU dengan Hb laki-laki 0,177 (P > 0,05). hubungan EYU dengan Htc pada laki-laki 0,499 (P>0,05) juga perempuan 0,074 (P>0,05), hubungan EYU dan jumlah eritrosit laki-laki 0,905 (P>0,05) juga perempuan 0,887 (P>0,05). Uji Speraman's rho daerah endemik yang tidak bermakna adalah hubungan antara EYU dengan Hb laki-laki 0,243 (P>0,05) dan perempuan 0,815 P>0,05). hubungan EYU dengan Htc pada laki-laki 0,365 (P >0,05) juga perempuan 0,588 (P>0,05), hubungan antara WE dan jumlah eritrosit laki-laki 0,724 (P>0,05) juga perempuan 0,378 (P 0,05). Kadar Hb perempuan pada daerah nonendemik lebih tinggi daripada daerah endemik. EYU berpengaruh terhadap kadar Fib pada perempuan di daerah endemik. 0,074 (P>0,05).
FIrvirrori Ynrli,,m T Irin Fiemnalnhin tiorrininkrii Pritrncit

Item Type: Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1
Depositing User: Unnamed user with email kurniawan@umy.ac.id
Date Deposited: 11 Apr 2022 01:47
Last Modified: 25 Nov 2022 07:40
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/28773

Actions (login required)

View Item
View Item