PERBANDINGAN DAYA ANTIFUNGI EKSTRAK BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM) DAN KETOKONAZOL TERHADAP ASPERGILLUS NIGER SECARA IN VITRO

Spesies Aspergillus adalah jamur yang terdapat dimana — mana dan ditemukan pada bahan organik. Aspergillosis adalah infeksi pada manusia yang disebabkan oleh spesies Aspergillus. Beberapa infeksi disebabkan oleh Aspergillus niger. Meskipun terdapat antifungi ketokonazol, obat tersebut mempunyai beberapa efek samping. Bawang putih (Allium sativum) digunakan sebagai obat herbal tradisional karena antimikrobanya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbandingan daya antifungi ekstrak bawang putih dan ketokonazol terhadap Aspergillus niger. Kadar hambat minimal (KHM) bawang putih dan ketokonazol diukur dengan menggunakan metode dilusi cair. Pengukuran kadar bunuh minimal (KBM) dilakukan dengan kultur sel pada media SDA. Konsentrasi awal ekstrak bawang putih sebesar 900.000 pg/mL dan ketokonazol sebesar 20 pg/mL. Semua tes dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan. Hasil penelitian KHM ekstrak bawang putih sebesar 112.500 pg/mL dan KBM sebesar 112.500 pg/mL. Ketokonazol mempunyai KHM dan KBM masing — masing sebesar 2,5 pg/rnL. Kesimpulan penelitian adalah ekstrak bawang putih mempunyai daya antifungi terhadap Aspergillus niger lebih kecil dibandingkan dengan ketokonazol.
Veto Iruras•;• airetrab hawana nutih kotnkana7n1_ Acnoroilltic nipor_ KHM_ KRM