PENGARUH ASAM DARI MINUMAN BERKARBONASI (COCA-COLA, INDONESIA) TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT HIBRID

Resin komposit hibrid merupakan komposit yang mempunyai permukaan lebih halus dan estetis. Bahan restorasi komposit terdiri dari dua atau lebih campuran bahan. Zat kimia yang secara terus-menerus terpapar pada resin komposit akan mengakibatkan resin komposit tersebut mengalami keausan dan degradasi matriks sehingga dapat mempengaruhi kekasaran resin komposit. Kekasaran resin komposit juga dipengaruhi oleh makananlminuman dengan rendah. Salah satu jenis minuman berkarbonasi yang biasa dikonsumsi adalah cola. Minuman ringan (coca-cola, Indonesia) merupakan minuman yang bersifat asam dengan pH terendah yaitu 2,5. Disamping itu, resin-based komposit rentan terhadap perlunakan asam organik dan berbagai makanan serta cairan konstituen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asam dari minuman berkarbonasi (coca-cola, Indonesia) terhadap kekasaran permukaan resin komposit hibrid. Lima spesimen resin komposit hibrid dengan diameter 15mm x 2mm direndam dalam minuman berkarbonasi (coca-cola, Indonesia) diukur kekasarannya menggunakan surface roughness tester (Surfcom 120A). Pengukuran dilakukan 2x. Kemudian lima specimen resin komposit hibrid direndam dalam minuman berkarbonasi (coca-cola, Indonesia) selama 7 hari dan dilanjutkan sampai 14 hari dalam inkubator dengan suhu 37°C. Data analisis menggunakan uji Anova. Dan hasil penelitian dapat dibuktikan bahwa tidak terdapat pengaruh asam pada perendaman dalam minuman berkarbonasi (coca-cola, Indonesia) terhadap kekasaran permukaan resin komposit hibrid. Dengan melihat tidak adanya pengaruh signifikan perendaman minuman berkarbonasi terhadap kekasaran permukaan resin komposit hibrid dengan lama perendaman 7 hari dan 14 hari. Kata kunci : resin komposit hibrid, minuman berkarbonasi, degradasi matriks, kekasaran.
1Penulis, Mahasiswa fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2Dosen pembimbing, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
xv