PYEONGCHANG WINTER OLYMPICS 2018: SPORT DIPLOMACY SEBAGAI SARANA PERBAIKAN HUBUNGAN KOREA SELATAN DAN KOREA UTARA

KETEGANGAN HUBUNGAN YANG TERJADI DIANTARA KOREA SELATAN DAN KOREA UTARA AKIBAT BEBERAPA FAKTOR BERHASIL DIREDAKAN MELALUI PELAKSANAAN OLIMPIADE. OLIMPIADE MUSIM DINGIN PYEONGCHANG 2018 MENJADI SALAH SATU SARANA BAGI KOREA SELATAN DAN KOREA UTARA UNTUK MELAKUKAN PERBAIKAN DAN TERBUKTI BERHASIL MEMBAWA DAMPAK POSITIF BAGI HUBUNGAN KOREA SELATAN DAN KOREA UTARA MELALUI PELAKSANAANNYA. PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MENGETAHUI BAHWASANYA PELAKSANAAN OLIMPIADE MUSIM DINGIN PYEONGCHANG 2018 MEMILIKI PERAN PENTING DALAM MENGURANGI KETEGANGAN HUBUNGAN DIANTARA KOREA SELATAN DAN KOREA UTARA. DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP DIPLOMASI BUDAYA OLEH TULUS WARSITO DAN WAHYUNI KARTIKASARI DAN KONSEP MULTITRACK DIPLOMACY MILIK LOUISE DIAMOND DAN JOHN W.MCDONALD, PENELITIAN INI MENUNJUKKAN BAHWA PELAKSANAAN OLIMPIADE, SEPERTI OLIMPIADE MUSIM DINGIN PYEONGCHANG 2018 DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI SARANA PERDAMAIAN KOREA SELATAN DAN KOREA UTARA. SELAIN ITU, PENELITIAN INI JUGA MENUNJUKKAN BAHWA BEBERAPA AKTOR DARI JALUR MULTITRACK DIPLOMACY JUGA TERLIBAT DALAM MEREDANYA KETEGANGAN HUBUNGAN ANTARA KOREA SELATAN DAN KOREA UTARA DENGAN MELAKUKAN UPAYA-UPAYA PERDAMAIAN YANG DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH KOREA SELATAN DAN KOREA UTARA, INTERNATIONAL OLYMPICS COMMITTEE (IOC), DAN ATLET HOKI ES WANITA KOREA.