PERSEPSI PENGURUS PONDOK PESANTREN AL MUNAWWIR KRAPYAK DAN MADRASAH MUALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TERHADAP PEMBERITAAN TERORISME PADA SURAT KABAR HARIAN KOMPAS

ABSTRAK

Bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Solo pada tanggal 25
September 2011 kembali menjadi teror di kalangan masyarakat. Hal ini karena
beberapa aktor tersangka kasus terorisme disinyalir berasal dari kalangan muslim
yang berasal dari pondok pesantren dan aktif berkiprah dalam dunia dakwah. Hal
inilah yang melatarbelakangi peneliti untuk mengetahui bagaimana persepsi dari
pengurus pondok pesantren terhadap pemberitaan terorisme.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan perbandingan persepsi
pengurus pondok pesantren terhadap pemberitaan terorisme pada Surat Kabar Harian
Kompas. Selain itu juga untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap persepsi
pondok pesantren Al Munawwir Krapyak dan Madrasah Muallimin Muhammadiyah
Yogyakarta. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan
melalui observasi partisipan pasif, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis
ketika di lapangan dan pasca lapangan dengan analisis deskriptif serta analisis
komparatif. Hasil dari analisis menunjukkan: 1. Pengurus pondok pesantren Al
Munawwir Krapyak Yogyakarta dan Madrasah Muallimin Muhammadiyah
Yogyakarta memberikan persepsi positif dan negatif terhadap pemberitaan terorisme
pada Surat Kabar Harian Kompas. 2. Ada perbedaan argumen dari kedua pengruus
pondok pesantren dalam mempersepsi pemberitaan terorisme pada Surat Kabar
Harian Kompas. 3. Faktor budaya (paham keagamaan) mempengaruhi persepsi kedua
pengurus pondok pesantren tersebut.

Kata kunci: persepsi, pemberitaan terorisme