PERSEPSI MUBALIGH MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA TENTANG WALIMATUL URSY MODEL STANDING PARTY (STUDI KASUS DI KECAMATAN GODEAN) KABUPATEN SLEMAN

SIMPULAN Bertolak dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diungkapkan di bagian depan dapat ditarik simpulan sebagai berikut 1. Persepsi mubaligh terhadap Walimatul Ursy model Standing Party yang saat ini berkembang di lingkungan kecamatan Godean Sleman dinilai kurang lslami. Terlihat dari pelaksanaan yang telah melanggar beberapa adab Islami dalam hal adab menerima tamu, adab makan, bercampurnya antara laki-laki dan perempuan. Cenderung merupakan pola pemborosan dalam hal pelaksannaan ditinjau: dan persediaan makanan yang melimpah, sewa gedung dan transport yang tentu raja memerlukan pembiayaan keuangan yang tidak sedikit. Oleh sebab itu Walimatul Ursy model Standing Party biasa dilakukan oleh masyarakat golongan ekonomi menengah keatas. Meskipun demikian melihat kecenderungan saat ini Walimatul Ursy model Standing Party akan diadopsi dan dipakai rujukan penyelenggaraan walimatul ursy untuk berbagai golongan kelas dalam masyarakat. 2. Upaya yang dilakukan oleh mubaligh untuk memperbaiki sikap jamaahnya agar selalu mengkaji Wang, dan menghindari secara pribadi dan jamaahnya untuk melaksanakan adab dalam makan, jalinan silaturahmi dan adab bergaul secara balk, benar menurut tuntunan agama