RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PEMBANGUNAN PORTAL PIER JEMBATAN (Studi Kasus : Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung Seksi 3)

Proyek jembatan beton merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki tingkat risiko pekerjaan yang tinggi karena pembangunan jembatan dikerjakan di atas sungai, lembah, ataupun perlintasan jalan. Semakin besar skala pembangunan yang dikerjakan, maka semakin tinggi risiko atau bahaya kecelakaan kerja yang bisa saja terjadi. Oleh karena itu, perlu diperhatikan ketepatan dan implementasi manajemen risiko terhadap permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dikenal dengan K3. Hingga kini, risiko kecelakaan kerja pada proyek konstruksi di Indonesia terbilang relatif tinggi. Hal itu didasarkan pada indikator angka kecelakaan kerja yang diterbitkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Ketenagakerjaan. Kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2020 mencapai 153.044 kasus, 155.327 kasus pada tahun 2019, dan 123.042 kasus pada tahun 2018. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif, yaitu penilaian sebuah risiko dari hubungan peluang dan dampak dengan menggunakan data atau angka skala deskriptif 1 – 25, untuk menjelaskan seberapa besar potensi risiko suatu pekerjaan. Instrumen pengambilan data pada penelitian ini berbentuk kuesioner, yang bertujuan untuk memperoleh opini berupa pemberian skor/angka dari responden mengenai risiko-risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada pekerjaan portal pier jembatan. Terdapat 5 tinjauan analisis pada pekerjaan struktural meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan supporting, pembesian, pemasangan bekisting, dan pengecoran di pembangunan Portal Pier Jembatan pada Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung Seksi 3C (DK 103+256) dan hasil analisisnya termasuk dalam kategori risiko medium atau sedang dengan nilai rata-ratanya adalah 8.18.