Dyah Woro Wikanti (2020) PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK TUNARUNGU DI SLB BHAKTI WIYATA WATES KULON PROGO. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
![]() |
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (896kB) |
![]() |
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (69kB) |
![]() |
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (263kB) |
![]() |
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (277kB) |
![]() |
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (542kB) |
![]() |
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (273kB) |
![]() |
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (915kB) |
![]() |
Text (Bab V)
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (269kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (200kB) |
![]() |
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (411kB) |
![]() |
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran pada anak tunarungu di SLB Bhakti Wiyata Wates, untuk mengetahui problem yang dialami pendidik dalam proses pembelajaran PAI pada anak tunarungu dan untuk mengetahui solusi yang telah dibuat oleh pendidik dalam proses pembelajaran PAI kepada para tunarungu. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah obsevasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini, menggunakan metode analisis data Milles and Huberman (1992 : 16-19) terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan/verifikasi yang akan dilaksanakan secara serempak
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : Pertama pembelajaran di SLB Bhakti Wiyata pada dasarnya sama seperti pembelajaran di sekolah reguler. Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran PAI di sekolah ini sama seperti kurikulum di sekolah reguler yaitu menggunakan kurikulum KTSP. Dalam pembelajaran PAI di sekolah ini guru tidak membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah ini dalam satu kelas terdapat siswa jenjang SDLB, SMPLB, dan SMALB serta terdapat beberapa macam ketunaan yaitu tunarungu, tunanetra, tunagrahita, dan autis. Materi yang disampaikan dalam pembelajaran PAI pada anak tunarungu ini sama seperti materi dalam pembelajaran PAI siswa reguler, hanya saja materi yang dapat disampaikan di sekolah ini hanya materi umum yang dapat diterima oleh semua jenjang pendidikan. Metode yang digunakan dalam pembelajaran PAI ini kurang variatif yaitu hanya metode ceramah, tanya jawab, dan praktek saja. Evaluasi pembelajaran di sekolah ini dilakukan saat pertengah semester setelah selesai beberapa materi. Kedua problematika pembelajaran di sekolah ini adalah kelasnya digabungkan dari siswa jenjang SDLB, SMPLB, dan SMALB. Selain itu dalam sau kelas terdapat beberapa macam ketunaan yaitu, tunanetra, tunarungu, tunagrahita, dan autis. Hal ini dikarenakan kurangnya alokasi waktu dalam pembelajaran PAI. Selain problematika tersebut ada beberapa problematika lain, diantaranya adalah sebagai berikut : a) Terdapat dua guru pengampu pembelajaran PAI, namun kedua nya bukan guru lulusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) melainkan guru lulusan Pendidikan Agama Islam, guru-guru tersebut memiliki kendala berkomunikasi dengan bahasa isyarat. b) Siswa yang memiliki keterbatasan IQ, motivasi belajar yang rendah serta keterbatasan fisik menyebabkan siswa tunarungu sulit untuk mengikuti materi pelajaran dari guru. c) Materi yang disampikan hanya bersifat umum yang dapat diterima oleh siswa, SDLB, SMPLB, dan SMALB. d) Penggunaan metode pembelajaran hanya ceramah, tanya jawab dan praktek saja. Tidak adanya media pembelajaran menyebabkan rendahnya minat siswa dalam belajar. Ketiga belum terdapat solusi dari pihak sekolah dalam mengatasi problematika pembelajaran PAI, guru hanya memiliki soluasi seperti ketika pembelajaran guru meminta salah satu siswa untuk menterjemahkan materi yang disampaikan guru dengan menggunakan bahasa isyarat. Memberikan materi yang tidak diterima siswa SMPLB dan SMALB diwaktu luang seperti saat istirahat atau jam kosong.
Keyword : Problematika pembelajaran, PAI, Tunarungu
Dosen Pembimbing: | Drs.Marsudi Iman M.Ag | NIDN0507016701 |
---|---|
Item Type: | Thesis (S1) |
Divisions: | Fakultas Agama Islam > S1 Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 13 Oct 2021 04:16 |
Last Modified: | 26 Oct 2021 07:17 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/336 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |