LEGAL ANALYSIS OF HUMAN RIGHTS VIOLATION IN NOVEL BASWEDAN CASE

Novel Baswedan sebagai salah satu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi mengalami penuntutan dengan menyiramkan air asam ke wajahnya. Serangan itu terjadi di tengah upayanya untuk menyelidiki kasus korupsi. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan apakah kasus ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan kemungkinan kasus-kasus tersebut akan diadili di Pengadilan Hak Asasi Manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah hukum normatif dengan sumber data berbasis perpustakaan. Data dianalisis secara sistematis melalui pendekatan kualitatif yuridis. Temuan tersebut menunjukkan bahwa kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan sebagaimana diatur dalam pasal 9 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. Namun demikian, tidak ada kemungkinan kasuskasus tersebut akan diputuskan di Pengadilan Hak Asasi Manusia karena beberapa alasan seperti pengawasan transliterasi terhadap prinsip-prinsip dan ketentuan tentang kejahatan terhadap kemanusiaan yang berasal dari Statuta Roma hingga Undang-Undang Pengadilan Hak Asasi Manusia tahun 2000; Investigasi awal yang dilakukan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia sebagai salah satu persyaratan untuk melakukan persidangan di pengadilan hak asasi manusia hanya dalam konteks Pemantauan yang tidak memiliki implikasi hukum.