ANALISIS KESELAMATAN DAN KEAMANAN FASILITAS OPERASI DI STASIUN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) DENGAN MENGGUNAKAN METODE HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HAZOP) & RISK MATRIX : STUDI KASUS STASIUN MRT DAN KRL DI JABODETABEK

DALAM UPAYA MENGURANGI TINGGINYA ANGKA KEMACETAN DI JAKARTA, PEMERINTAH DKI JAKARTA MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN KAWASAN TOD (TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT). TUJUANNYA ADALAH MENCIPTAKAN EFEKTIFITAS KONEKSI ANTARMODA TRANSPORTASI PUBLIK YANG AKAN SANGAT MEMBANTU MOBILITAS MASYARAKAT. STASIUN KRL SUDIRMAN DAN STASIUN MRT ASEAN ADALAH CONTOH STASIUN YANG MENGEMBANGKAN KONSEP TOD DAN TERINTEGRASI DENGAN MODA LAIN SEPERTI DI STASIUN KRL SUDIRMAN YANG TERINTEGRASI DENGAN MRT DUKUH ATAS, KA BANDARA BNI CITY, DAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) HALTE TOSARI. KEMUDIAN, PADA STASIUN MRT ASEAN YANG MEMILIKI INTEGRASI MODA LAIN SEPERTI HALTE TRANSJAKARTA CSW. DI DALAM STASIUN TENTUNYA MEMILIKI FASILITAS OPERASI (FASOP) YAITU, SEGALA FASILITAS OPERASIONAL YANG BERADA PADA STASIUN TERSEBUT. DALAM MELAKUKAN ANALISIS TERKAIT FASILITAS OPERASI PADA STASIUN KRL SUDIRMAN DAN STASIUN MRT ASEAN DIGUNAKAN METODE HAZOP (HAZARD AND OPERABILITY STUDY) & RISK MATRIX. PADA PROSES IDENTIFIKASI BAHAYA PADA KEDUA STASIUN TERSEBUT JUGA MENAMBAHKAN BEBERAPA POIN ASPEK SELAIN KESELAMATAN DAN KEAMANAN YAITU, ASPEK EMERGENCY YANG MEMILIKI KEMUNGKINAN MENJADI POTENSI BAHAYA PADA STASIUN. KEMUDIAN DIDAPATKAN NILAI-NILAI RISIKONYA DARI MASING-MASING ASPEK TERSEBUT YANG DIMANA SAAT SEBELUM DILAKUKAN PENGENDALIAN DIDAPATKAN PERSENTASE NILAI RISIKO SEDANG 26,09