EFEKTIFITAS PURSED LIP BREATHING EXERCISE DAN POSISI FOWLER PADA PASIEN ASTHMA: STUDI KASUS

Asma merupakan gangguan inflamasi kronis sehingga terjadi hiperesponsif pada saluran nafas yang merujuk pada episode berulang seperti dyspnea, batuk, mengi dan dada terasa berat yang dapat menyerang semua kelompok umur. Gejala yang muncul berhubungan dengan luasnya inflamasi sehingga bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan yang dapat menyebabkan penderita asma akan memiliki saluran pernafasan yang lebih sensitive dan terjadinya penurunan kapasitas vital di paruparu ditandai dengan adanya peningkatan residu fungsional dan volume residu paru sehingga kadar oksigen dalam darah berkurang yang menyebabkan penurunan kadar saturasi oksigen pada pasien asma. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pursed lip breathing dan posisi fowler dalam meningkatkan saturasi oksigen pasien asma. Metode dalam penelitian ini menggunakan studi kasus pada pasien asma dengan memberikan pursed lip breathing dan posisi fowler (90°). Pursed lip breathing merupakan latihan pernafasan dengan fase inspirasi lebih pendek dari fase ekspirasi. Pursed lip breathing dilakukan dengan cara menghirup napas melalui hidung sambil menghitung sampai 3 dan hembuskan dengan lambat melalui bibir yang muncung ke depan atau seperti sedang meniup lilin, sambil menghitung sampai 7, setiap mau menarik nafas beri jeda 2 detik untuk memulai kembali. Hasil intervensi menunjukan pemberian pursed lip breathing dan posisi semi fowler efektif dalam meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh ditandai dengan kenaikan saturasi oksigen yang signifikan yaitu 96-100%. Latihan pursed lip breathing dan posisi semi fowler dapat mengurangi sesak nafas pada penderita asma.