FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENERAPAN STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE - GOOD AGRICULTURE PRACTICES (GAP) USAHATANI PADI ORGANIK DI KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENERAPAN STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE � GOOD AGRICULTURE PRACTICE (SOP-GAP) USAHATANI PADI ORGANIK DI KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN (Skripsi dibimbing oleh ENI ISTIYANTI). Kebutuhan pangan merupakan perihal yang harus selalu terpenuhi bagi sebuah negara. Pemerintah mewujudkan Gerakan Revolusi Hijau sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan. Gerakan ini memunculkan permasalahan baru yaitu terjadinya degradasi lahan. Pemerintah berusaha mengangkat pertanian organik kembali karena bermanfaat secara ekologis. Berbagai program penyuluhan sudah diadakan namun sebagian petani masih menanggapi dengan kurang baik. Hal ini menandakan bahwa petani cenderung berada pada zona nyaman dan takut untuk mengambil resiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan SOP-GAP usahatani padi organik dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan SOP-GAP usahatani padi organik di Kecamatan Seyegan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang ditentukan secara purposive. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Propotional Random Sampling. Analisis data menggunakan analisis Regresi Logistik Biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan SOP-GAP usahatani padi organik masuk kedalam kategori tidak sesuai dengan skor 2,91 atau 72,75%.  Faktor-faktor berupa umur, pengalaman berusahatani, luas lahan, biaya produksi, dan pendapatan usahatani bukan merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat penerapan SOP-GAP usahatani padi organik. Kemampuan faktor-faktor tersebut hanya mempengaruhi sebesar 10,3