UPAYA PENGURANGAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN BOX UNDERPASS PEMBANGUNAN JALAN TOL YOGYAKARTA-BAWEN

Kecelakaan kerja pada proyek konstruksi di Indonesia saat ini sering terjadi. Terdapat banyak faktor yang menjadi penyebab adanya kecelakaan kerja, salah satunya yaitu banyak proyek yang masih menggunakan tenaga kerja yang tidak terlatih. Proyek pembangunan yang memiliki risiko kecelakaan kerja tinggi saat ini terdapat pada proyek pembangunan jalan tol, dimana pembangunan jalan tol tersebut memiliki ruang lingkup yang luas sehingga mempunyai potensi kecelakaan kerja yang besar.  Angka kasus kecelakaan kerja di Indonesia menurut catatan BPJS sangat meningkat, dimulai dari tahun 2019 terjadi 114.235 kasus dan pada tahun 2020 naik menjadi 117.161 kasus. Dari kasus yang ada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presentasi tingginya tingkat risiko kecelakaan kerja dan dapat melakukan upaya pengurangan kecelakaan kerja pada pekerjaan box underpass pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.  Pada penelitian ini bersifat kualitatif (induktif) merupakan penelitian yang mengambil data dengan melakukan observasi langsung ke lapangan dan melakukan wawancara kepada  5 responden. Hasil yang didapat dari penelitian yaitu pada pekerjaan pembesian bottom slab dan wall mendapat skala sebesar 4.95,  pekerjaan pembesian top slab  sebesar 5.34, pekerjaan pemasangan bekisting  bottom slab, wall dan  top slab  sebesar 4.88, dan pekerjaan pengecoran sebesar  5.46, kemudian dijumlahkan dengan hasil akhir rata-rata nilai skala tersebut  yaitu sebesar 5.15 dimana nilai tersebut masuk kedalam kategori tingkat risiko kecelakaan kerja sedang dan upaya pengurang kecelakaan kerja yang dapat di lakukan yaitu HSE Supervisor melakukan pengecekan rutin kelengkapan penggunaan APD (Topi pelindung, Pelindung mata, Masker pelindung, Penutup telinga, Sarung tangan, Jas hujan, Tali pengaman, sepatu kerja, Pakaian kerja) terhadap pekerja dan memberikan sistem sanksi.