KUAT TARIK LEKATAN MORTAR SKBB (SERUTAN KARET BAN BEKAS) DENGAN BATA MERAH

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan dalam bidang konstruksi,  muncul berbagai macam limbah yang dapat digunakan dalam pembuatan bahan kontruksi. Salah satu limbah yang sulit diatasi adalah limbah ban bekas, karena karet ban cukup sulit untuk di urai bahkan didaur ulang. Limbah karet ban akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya produksi kendaraan di indonesia. Salah satu upaya untuk mengurai limbah ban bekas adalah mengubah ban bekas menjadi serbuk atau serutan yang dapat dimanfaatkan untuk pengganti agregat halus. Pemanfaatan ini diharapkan menciptakan mortar yang ramah lingkungan. Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah membuat benda uji berupa dua buah bata merah, bata pertama diletakkan di bawah bata kedua, dengan arah sumbu saling tegak lurus, kemudian kedua bata tersebut dilekatkan dengan mortar dengan campuran serutan karet ban bekas (SKBB) dan kubus mortar berukuran 5x5x5 dengan variasi serutan karet ban bekas (SKBB) dengan persentase 0%, 5%, 10%, 15%, 20%. Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kuat tarik lekatan dan kuat tekan. Hasil dari pengujian yang dilakukan diketahui bahwa, semakin banyak persentase variasi SKBB yang digunakan, maka semakin menurun kuat tarik lekatan dan kuat tekannya. Nilai kuat tarik lekatan maksimum sebesar 1.138 MPa dan minimum sebesar 0.586 MPa sedangkan untuk nilai kuat tekan mortar maksimum sebesar 3.083 MPa dan minimum sebesar 1.699 MPa. Dari hasil tersebut diharapkan dapat menjadi tolak ukur untuk pengembangan mortar yang ramah lingkungan.