MUHAMMAD LONGKI PONTOH (2023) PENGARUH GROUNDSILL PADA TINGKAT DEGRADASI DAN AGRADASI DASAR SUNGAI WINONGO SIMULASI DENGAN SEDIMEN BERGRADASI DAN SERAGAM SELURUH TAMPANG MELINTANG SUNGAI. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (2MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (301kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (790kB)
Bab I.pdf
Download (770kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (4MB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (782kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (732kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (11MB)
Abstract
Sungai memiliki dasar yang berupa tanah dan berpotensi untuk terjadinya sedimentasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh groundsill terhadap degradasi agradasi yang ada di sungai Winongo. Penelitian ini berfokus pada studia kasus analisis menggunakan sampel . Groundsill memiliki peran sebagai pencegah untuk terjadinya degradasi dan agradasi. Penelitian ini menggunakan tiga persamaan empiris yaitu Meyer-Peter Müller, Engelund Hansen, dan Laursen Copeland dalam melakukan analisis untuk membandingkan tingkat relevan dari ketiga persamaan tersebut untuk sungai Winongo. Penelitian ini menggunakan software HEC-RAS 6.3.1. Lingkup penelitian meliputi Sungai Winongo yang dibagi menjadi 71 bagian dengan jarak sekitar 500 m antar pias dan total terdapat 796 cross section yang dianalisis. Dari 796 pias disepanjang sungai Winongo terdapat 9 bangunan struktur berupa groundsill. Hasil analisis pengaruh groundsill terhadap degradasi dan agradasi pada dasar Sungai Winongo menunjukkan perbedaan signifikan dalam elevasi dasar sungai antara penampang yang berada di hulu dan hilir groundsill. Penampang yang berada di hulu groundsill cenderung mengalami agradasi, sedangkan penampang yang berada di hilir groundsill mengalami degradasi. Dari ketiga persamaan yang diuji menunjukkan hasil persamaan MPM lebih akurat dibandingkan dengan persamaan Engelund Hansen, dan Laursen Copeland dikarenakan menggunakan sampel sedimen teridstribusi seluruh sungai. Dari total 9 bangunan groundsill yang ada disungai Winongo masih berpotensi mengalami kerusakan pada kondisi elevasi dasar sungai menggunakan sedimen .
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Agradation, Degradation, Engelund Hansen, Laursen Copeland, Meyer-Peter Müller |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 26 Oct 2023 04:04 |
Last Modified: | 26 Oct 2023 04:04 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/40822 |