HAFIZH TAUFIQ FADHLUR RAHMAN (2023) ADVOKASI ANTI-SLAVERY INTERNASIONAL DALAM MENGAKHIRI PERBUDAKAN MODERN DI AFRIKA UTARA STUDI KASUS MAURITANIA (2016-2020). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
![]() |
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (878kB) |
![]() |
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (189kB) |
![]() |
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (14kB) |
![]() |
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (458kB) |
![]() |
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (518kB) |
![]() |
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (149kB) |
![]() |
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (194kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (393kB) |
![]() |
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (331kB) |
![]() |
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Fenomena perbudakan seharusnya sudah hilang sejak lama, akan tetapi dengan berkembangnya zaman sampai saat ini perbudakan masih ada bahkan semakin parah dengan berbagai macam kategori yang ada. Mauritania telah lama berada di bawah tekanan nasional dan internasional untuk menegakkan hukum, tetapi sebagian besar inisiatif anti-perbudakan sejauh ini terbukti hanya janji-janji kosong. Adapun Sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Upaya advokasi Anti-Slavery dalam membebaskan perbudakan di Mauritania, Metode penelitian adalah metode kualitatif yang menggunakan pendekatan deskriptif analitik. Metode ini didukung dengan data sekunder yang dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data studi kepustakaan yang diperoleh dari berbagai sumber. Upaya advokasi yang dilakukan oleh Anti-Slavery dalam pembebasan perbudakan di Mauritania dapat dilakukan dengan upaya NGO (Non-Govermental Organizational) dari perspektif Philip Eldrigre (1996) dan dua strategi TAN (Transnational Advocacy Networks) Keck dan Sikkink (1999). Organisasi ini hadir untuk memobilisasi jaringan global dengan menciptakan organisasi masyarakat lintas batas dan bertindak untuk membentuk opini publik, dan bertindak sebagai kelompok kepentingan. Melalui Mobilization NGO, yang salah satu garapannya tentang hak asasi manusia. Nilai-nilai Anti-Slavery sebagai upaya dalam menetapkan setiap manusia yang harus dimiliki, juga menghentikan perbudakan dapat dilakukan dengan penerapan nilai Transformative, Authoritative, Ethical, Equitable, Accountable dan Collaborative. Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini adalah penulis berpendapat bahwa Anti-Slavery akan terus berkembang manakala aktivitas masyarakat terdapat hubungan yang relevan mulai dari lapisan atas (top-down) dan lapisan bawah (bottom-up). Komunitasnya menjadi diberdayakan untuk menegaskan dan mengklaim hak mereka atas kebebasan, keadilan, dan sumber daya.
Dosen Pembimbing: | Ade Marup Wirasenjaya, S.IP., M.A. | NIDN0517107202 |
---|---|
Item Type: | Thesis (S1) |
Uncontrolled Keywords: | International Anti-Slavery, slavery, advocacy, Mauritania, NGO, TAN |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > S1 Hubungan Internasional |
Depositing User: | M. Erdiansyah |
Date Deposited: | 18 Oct 2023 03:55 |
Last Modified: | 18 Oct 2023 03:55 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/42259 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |