HUBUNGAN BODY MASS INDEX (BMI) DENGAN HIPOTERMI PADA PASIEN PASCA GENERAL ANESTESI DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

Latar Belakang : Dalam menjaga temperaturnya tubuh diatur oleh mekanisme termoregulasi yang diperankan oleh organ sentral yaitu hipotalamus dengan cara menyeimbangkan antara produksi panas dengan keluaran panas dari tubuh (Zaza & Hopf, 2019). Makanisme termoregulasi yang dimiliki tubuh dapat terganggu fungsinya, salah satu penyebabnya karena tubuh mendapatkan intervensi yaitu tindakan anestesi yang dilakukan sebelum seseorang menjalankan proses pembedahan. Anestesi yang diberikan akan meganggu termoregulasi tubuh jalur sentral pada hipotalamus maupun jalur regional dengan blok simpatis, relaksasi otot, dan blok sensoris termoreseptor sehingga mencegah timbulnya respon umpan balik yang sesuai (Castillo Monzón et al., 2013). Metode : Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional analitik dengan metode pendekatan potong lintang (Cross-sectional) yang dilaksanakan di IBS RS PKU Muhammadiyah Gamping dengan total subjek berjumlah 46 pasien. Subjek yang dipilih telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil : Analisis uji koerelasi Spearman didapat korelasi sebesar 0,120 dimana nilai korelasi ini menunjukkan bahwa hubungan antara BMI dengan Hipotermi positif dan relative rendah dan diketahui nilai signifikansi sebesar 0,427 yang berarti bahwa BMI tidak memiliki hubungan/korelasi dengan Hipotermi Pasca General Anestesi. Kesimpulan : Dari 46 subjek didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara Body Mass Index dengan Hipotermi Pasca General Anestesi