UPAYA HUKUM BAGI PIHAK YANG DIRUGIKAN AKIBAT PREDATORY PRICING DALAM PERSAINGAN USAHA DI YOGYAKARTA (KASUS PERANG PROMO ANTARA PERUSAHAAN FINANCIAL TECHNOLOGY GOPAY DENGAN OVO)

Persaingan usaha di indonesia pada saat ini akan terus berkembang, para pengusaha di indonesia terus menciptakan inovasi terbaru untuk meraup keuntungan yang sangat besar. KPPU sebagai lembaga pengawas persaingan usaha, memiliki tugas yang semakin lama semakin berat, yaitu menjaga iklim yang sehat dan menjamin setiap pelaku usaha mendapatkan kesempatan yang sama dan adil, seiring jalannya waktu KPPU membutuhkan penguatan lembaga untuk menunjang kinerjanya serta untuk mengikuti perkembangan zaman yang dinamis. Terdapat dua permasalahan di penelitian ini yaitu, bagaimana praktik predatory pricing yang dilakukan perusahaan financial technology Gopay dengan Grab dan apa upaya hukum bagi pihak yang dirugikan akibat praktik predatory pricing. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji promosi-promosi yang diberikan oleh perusahaan Gojek dan Grab melewati Fintech yang terindikasi predatory pricing untuk menguasai pasar. upaya hukum dan kewenangan KPPU menindak tegas praktik monopoli dan persaingan tidak sehat yang telah diatur UU No. 5 Tahun 1999. tulisan ini merupakan penelitian empiris dengan pendekatan fakta yang terjadi di masyarakat, perundang-undangan, konseptual dan perbandingan. kesimpulan dalam penelitian ini bahwa perusahaan Gojek dan Grab mengadakan praktik promosi menggunakan Fintech sebagai sarana pembayaran agar mendapatkan diskon yang lebih murah. KPPU diberikan mandat dalam melakukan proses hukum dan penyelidikan sampai dengan keputusan komisi yang sifatnya administratif.