DETERMINAN KECENDERUNGAN KECURANGAN (FRAUD) DANA DESA DENGAN MODERASI RELIGIUSITAS: PERSPEKTIF FRAUD PENTAGON MODEL DAN MORALITAS (STUDI EMPIRIS PADA APARATUR PEMERINTAH DESA DI LINGKUP PEMERINTAHAN DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terus meningkatnya kasus kecurangan (fraud) Indonesia setiap tahunnya hingga merambah ke sektor desa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Tekanan Keuangan, Pengawasan Yang Tidak Efektif, Kompetensi, Rasionaliasi, Jabatan, dan Moralitas terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Dana Desa, serta Religiusitas sebagai moderasi variabel Rasionalisasi dan variabel Jabatan terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Dana Desa. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode convenience sampling, dengan sampel 124 aparatur pemerintah desa dalam lingkup pemerintahan desa di Provinsi Jawa Tengah. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Penelitian ini mengadopsi teori fraud pentagon dengan menurunkan delapan hipotesis yang diukur menggunakan alat analisis SEM-PLS melalui aplikasi SmartPLS versi 4. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tekanan Keuangan, Kompetensi, Rasionalisasi, Jabatan berpengaruh positif signifikan terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Dana Desa, sedangkan Pengawasan Yang Tidak Efektif dan Moralitas tidak berpengaruh terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Dana Desa. Sementara itu, Religiusitas terbukti mampu memperlemah pengaruh positif Rasionalisasi dan Jabatan terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Dana Desa. Kontribusi penelitian ini yaitu dengan menambahkan variabel religiusitas sebagai pemoderasi variabel jabatan yang belum pernah digunakan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi Fraud Dana Desa.