ANALISIS POTENSI SAMPAH KOTA YOGYAKARTA SEBAGAI SUMBER ENERGI BARU DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH TERPADU PIYUNGAN

Jumlah penduduk dan sampah di Kota Yogyakarta terus meningkat. Peningkatan sampah tidak sebanding dengan ketersediaan lahan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan. Timbunan sampah yang overload menyebabkan pencemaran udara. Pengolahan sampah menjadi energi listrik merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Metode konversi sampah menjadi energi dapat dibagi menjadi dua, yaitu konversi termokimia dan konversi biokimia. Perhitungan menunjukkan bahwa pengolahan sampah dengan metode konversi termokimia dengan rata-rata sampah harian 265,98 ton dapat menghasilkan energi listrik sebesar 141,28 mWh/hari. Sedangkan pengolahan sampah dengan metode konversi biokimia dengan jumlah sampah organik harian 170,49 ton dapat menghasilkan energi listrik sebesar 53,56 mWh/hari. Berdasarkan hasil perhitungan dan pemilihan teknologi menggunakan analisis grid, teknologi insenerasi merupakan teknologi yang paling tepat dan sesuai untuk mengolah sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan. Kapasitas terpasang pembangkit listrik yang dihasilkan dari teknologi insenerasi adalah sebesar 25,20 MW. Faktor kapasitas pembangkit listrik yang dihasilkan dari teknologi insenerasi adalah sebesar 16,12 MW.