KEDUDUKAN ALAT BUKTI AKTA NOTARIS ATAS PENETAPAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PADA PERSEROAN TERBATAS (STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 190 K/ PDT/2020)

Pasal 90 ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dijelaskan bahwa Perubahan anggaran dasar PT harus dinyatakan dalam bentuk akta notaris. Akta notaris yang telah dibuat oleh Notaris itu tidak menutup kemungkinan terjadi pembatalan atas akta tersebut dimana hal ini tentunya sangat mempengaruhi kesempurnaan pembuktiannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pertimbangan hakim dalam membatalkan akta notaris atas penetapan rapat umum pemegang saham pada perseroan terbatas pada studi kasus Putusan Mahkamah Agung nomor 190 K/Pdt/2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam membatalkan akta notaris atas penetapan rapat umum pemegang saham pada perseroan terbatas pada studi kasus Putusan Mahkamah Agung nomor 190 K/Pdt/2020. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif yang menggunakan sumber data sekunder atau data yang diperoleh melalui bahan-bahan kepustakaan sebagai sumber utamanya. Hasil dari penelitian ini, Pada Putusan Mahkamah Agung nomor 190/K/Pdt/2020, Akta Notaris Atas Penetapan Rapat Umum Pemegang Saham Pada Perseroan Terbatas ialah suatu akta otentik yang merupakan alat bukti yang sempurna berdasarkan pasal 1870 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, namun akta tersebut telah dibatalkan berdasarkan Putusan Pengadilan. Hal tersebut didasarkan pada tidak terpenuhinya syarat subyektif suatu perjanjian sebagaimana dituangkan dalam pasal 1320 KUHPerdata.