ANALISIS BIAYA PENGOBATAN PNEUMONIA PADA PASIEN ANAK PESERTA JKN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT JOGJA PERIODE JANUARI-SEPTEMBER 2023 BERDASARKAN TARIF INA-CBG�S TAHUN 2023

Pneumonia adalah infeksi yang menyerang sistem pernapasan dan termasuk penyebab kematian anak di bawah 5 tahun di dunia. Tingginya biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan pneumonia membuat pemerintah menyesuaikan tarif INA-CBG�s yang tercantum dalam Permenkes No 3 Tahun 2023 agar meringankan beban masyarakat peserta BPJS Kesehatan dan membantu rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui rata-rata biaya riil dan melihat kesesuaiaan rata-rata biaya riil dengan tarif INA-CBG�s serta mengetahui perbedaan biaya riil dengan tarif INA-CBG�s di Rumah Sakit Jogja. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain penelitian cross sectional yang mengambil rekam medis dan data biaya pasien bulan Januari-September 2023 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Pengambilan sampel secara total sampling. Analisis rata-rata biaya riil dilakukan dengan analisis statistik deskriptif sedangkan kesesuaian rata-rata biaya riil dengan tarif INA-CBG�s menggunakan analisis deskriptif, serta perbedaan rata-rata biaya riil dengan tarif INA-CBG�s menggunakan uji one sample t-test dan one sample wilcoxon. Data yang didapatkan sebanyak 81 pasien anak dengan diagnosa pneumonia. Rata-rata biaya riil yang diperoleh pasien kode J-4-16-I kelas 1 adalah Rp4.694.693± Rp1.889.082, kode J-4-16-I kelas 2 adalah Rp3.594.852±Rp606.745, dan kode J-4-16-I kelas 3 adalah Rp3.534.909±Rp1.069.221. Rata-rata biaya riil pasien kode J-4-16-II kelas 1 adalah Rp9.611.450, kode J-4-16-II kelas 2 adalah Rp5.643.748, dan kode J-4-16-II kelas 3 adalah Rp4.296.842±Rp1.352.034. Secara keseluruhan rata-rata biaya riil tersebut telah sesuai dengan tarif INA-CBG�s tahun 2023 kecuali pasien kode J-4-16-I kelas 3. Hasil analisis perbedaan biaya riil dengan tarif INA-CBG�s didapatkan nilai signifikansi >0,05 pada kode J-4-16-I kelas 1 dan 3, serta pada kode J-4-16-II kelas rawat 3 yang menandakan tidak terdapat perbedaan signifikan antara biaya riil dan tarif INA-CBG�s. Sedangkan pada pasien kode J-4-16-I kelas 2 nilai signifikansi yang diperoleh adalah <0,05 sehingga menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara biaya riil dengan tarif INA-CBG�s. Secara keseluruhan selisih total biaya riil dan total tarif INA-CBG�s menunjukkan rumah sakit tidak mengalami kerugian.