HUBUNGAN ACADEMIC RESILIENCE DENGAN ACADEMIC BURNOUT PADA MAHASISWA PROFESI KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Latar belakang: Mahasiswa profesi keperawatan menjalani masa profesinya (Ners) dengan menggabungkan teori dan skill yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam praktik nyata. Mereka masih berkewajiban menyelesaikan tugas akademik sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan. Di samping itu, mereka juga harus menyeimbangkannya dengan jadwal shift yang tidak menentu. Hal tersebut memicu stres yang dapat berakhir dengan academic burnout. Maka penting bagi mereka untuk mempunyai academic resilience sebagai upaya agar terhindar dari academic burnout. Academic resilience sendiri bermakna sebagai kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk menghadapi tantangan di bidang akademik.Tujuan penelitian: Mengidentifikasi hubungan academic resilience dengan academic burnout pada mahasiswa profesi keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.Metode: Menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Responden berjumlah 68 mahasiswa dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan menggunakan Academic Resilience Scale (ARS-30) dan Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS). Analisa data dilakukan dengan uji statistic menggunakan uji Pearson.Hasil: Mayoritas mahasiswa memiliki academic resilience tinggi sebanyak 60 mahasiswa (88,2%). Kebanyakan mereka mengalami academic burnout sedang sejumlah 38 mahasiswa (55,9%). Uji statistik mendapatkan hasil p-value = 0,002 < 0,005 dan r = -0,375 yang menunjukkan hubungan signifikan antara dua variabel dengan arah hubungan negatif dan kekuatan hubungan lemah. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara academic resilience dengan academic burnout pada mahasiswa profesi keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan arah hubungan negatif dimana semakin tinggi tingkat academic resilience maka semakin rendah tingkat academic burnout yang dialami mahasiswa.