HUBUNGAN KARAKTER WIRAUSAHA PETANI DENGAN KINERJA USAHATANI BAWANG MERAH DI KAPANEWON IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

Perkembangan pada sektor pertanian tidak selalu hanya pada komoditas tanaman pangan, namun tanaman perkebunan dan hortikultura juga. Salah satu komoditas hortikultura yang bernilai tinggi dan memiliki pangsa pasar yang luas adalah bawang merah. Kecamatan Imogiri, Bantul adalah salah satu wilayah di Yogyakarta yang cukup potensial untuk usahatani bawang merah. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian Hubungan Karakter Wirausaha Petani Dengan Kinerja Usahatani Bawang Merah di Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul adalah dengan metode penelitian deskriptif kuantitatif Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Pemilihan lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive sampling). Pada penelitian ini, pemilihan responden dilakukan dengan Teknik pengambilan sampel NonProbability Sampling dengan jenis sampling jenuh/ sensus. Penentuan sample dilakukan dengan metode sensus dan penyebaran kuisioner ke seluruh petani bawang merah yang tergabung dalam kelompok tani sebanyak 40 petani bawang merah. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data untuk membantu kelengkapan data, yaitu Primer dan sekunder di Desa Selopamioro Kecamatan Imogiri tergolong dalam kategori kuat. Mereka memiliki skor ratarata 3,41 dan nilai presentase capaian skor 68%. Petani bawang merah di Desa Selopamioro memperoleh rata- rata pendapatan sebesar Rp 21.731.069. sedangkan rata-rata keuntungan yang didapatkan oleh petani bawang merah di Desa Selopamioro Kecamatan Imogiri sebesar Rp16.541.100. hal tersebut membuat usahatani bawang merah di Desa Selopamioro Kecamatan Imogiri layak untuk dijalankan oleh masyarakat sekitar. Kinerja usahatani yang meliputi pendapatan dan keuntungan memiliki korelasi dengan karakter wirausaha dan termasuk dalam kategori sangat kuat, terdapat pada sub indikator sifat ekstroversi, orientasi pasar, dukungan keluarga, peran lembaga keuangan, dukungan masyarakat, perkembangan keuntungan usaha, dan perkembangan sarana dan prasarana.