FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERAWAT DALAM MANAJEMEN NYERI PROSEDUR INVASIF PADA ANAK

Latar Belakang: Perawat berkewajiban untuk dapat mengurangi nyeri anak pada saat tindakan invasif. Praktik perawat dalam manajemen nyeri prosedur invasif dipengaruhi banyak faktor diantaranya pengetahuan dan sikap perawat. Namun, masih sedikit penelitian yang berkaitan dengan hal ini. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat memengaruhi perawat dalam manajemen nyeri prosedur invasif pada anak. Metode: Penelitian cross-sectional dilakukan ditiga rumah sakit Muhammadiyah di Yogyakarta dengan jumlah sampel 63 perawat. Penelitian ini menggunakan 12 pertanyaan kuesioner pengetahuan perawat, 13 pertanyaan kuesioner sikap perawat, dan 10 pertanyaan praktik perawat. Seluruh kuesioner menggunakan skala Likert. Uji korelasi Mann Whitney atau Kruskal Wallis dan Spearman Rank dilakukan untuk menilai hubungan antar variabel. Hasil: Tidak terdapat hubungan antara karakteristik demografi (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja, bangsal tempat kerja, pengalaman melakukan prosedur invasif, pelatihan manajemen nyeri, SOP manajemen nyeri, alat atau bahan yang digunakan serta reward atau punishment yang diberikan) dengan pengetahuan, sikap, dan praktik perawat dalam manajemen nyeri prosedur invasif pada anak (p-value >0,05). Kesimpulan: Korelasi antara karakteristik perawat dengan praktik manajemen nyeri prosedur invasif pada anak tidak signifikan, penelitian lebih lanjut sebaiknya mencakup ukuran sampel yang lebih besar dan menilai faktorfaktor lain yang mungkin mempengaruhi praktik manajemen nyeri prosedur invasif perawat pada anak.