DIVA AULIA FARADISA RIADI (2024) OPTIMASI MIKROENKAPSULASI KUERSETIN MEMANFAATKAN POLIMER PEKTIN KULIT BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) HASIL EKSTRAKSI MENGGUNAKAN PELARUT ASAM ASETAT. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (350kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (144kB)
Bab I.pdf
Download (473kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (641kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (328kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (909kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (143kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (154kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (727kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (680kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract
Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) selain memiliki daging yang bermanfaat, kulitnya juga sangat bermanfaat. Kulit dari buah naga merah mengandung senyawa pektin yang dapat digunakan sebagai polimer mikroenkapsulasi senyawa kuersetin. Ekstraksi menggunakan asam asetat dikarenakan mendekati kualitas pektin komersial. Kuersetin termasuk BCS kelas II dan memiliki profil disolusi yang rendah. Kuersetin diharapkan dapat dibuat sediaan mikroenkapsulasi dengan memanfaatkan pektin dari kulit buah naga merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mikroenkapsulasi kuersetin yang dihasilkan dari pektin kulit buah naga merah serta mengetahui perbandingan data antara pektin kulit buah naga merah dengan pektin komersial.Metode yang digunakan adalah ekstraksi dengan pelarut asam asetat lalu dilakukan proses mikroenkapsulasi metode gelasi ionik. Pembuatan mikroenkapsulasi menggunakan enam formula yaitu F1 adalah 1persen pektin naga merah, F2 adalah 1,5persen pektin naga merah, F3 adalah 1persen pektin jeruk, F4 adalah 1,5persen pektin jeruk, F5 adalah 1persen pektin apel, dan F6 adalah 1,5persen pektin apel. Mikroenkapsulasi dilakukan uji karakteristik berupa yield, kadar lembab, kompresibilitas, swelling index, pengukuran struktur morfologi, drug loading, efisiensi enkapsulasi, dan disolusi.Hasil karakteristik mikroenkapsulasi menghasilkan ukuran partikel berkisar antara 1,37?m dan 6,56?m dengan bentuk sferis, ukuran partikel yang kecil serta permukaan yang halus. Hasil yield berkisar antara 82,73persen dan 99,97persen. Hasil kadar lembab berkisar antara 2,88persen dan 4,96persen. Hasil Kompresibilitas menunjukkan indikator "baik". Hasil drug loading berkisar antara 0,40persen dan 1,31persen. Hasil efisiensi enkapsulasi berkisar antara 27,09persen dan 40,45persen. Hasil swelling index F1, F3, dan F5 mengalami peningkatan sedangkan F2, F4, dan F6 mengalami penurunan. Hasil disolusi selama 6 jam menunjukkan mikroenkapsulasi yang terlepas paling banyak adalah F1 sebesar 96,26persen dan paling sedikit adalah F6 sebesar 23,73persen. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa F6 merupakan formula yang lebih baik dilihat dari parameter kadar lembab, swelling index, dan efisiensi enkapsulasi.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | physical characteristics, quercetin, dragon fruit peel, microencapsulation, pectin |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Farmasi S1 |
Depositing User: | Bima |
Date Deposited: | 20 Jul 2024 03:43 |
Last Modified: | 20 Jul 2024 03:43 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/46628 |